Masih melanjutkan episode jelajah Tangerang, mari kita menelusuri sisa-sisa sejarah kota yang sering disebut sebagai kota Benteng ini. Kenapa Tangerang disebut kota benteng? Karena pada zaman penjajahan Belanda dulu, pernah dibangun benteng di dekat Sungai Cisadane yang digunakan sebagai benteng pertahanan dari serangan Kesultanan Banten. Itulah sebabnya warga yang tinggal di kawasan tersebut diberi julukan Cina Benteng. Selain karena berada di kawasan bekas benteng, kebanyakan warga yang tinggal di sana memang merupakan keturunan etnis Tionghoa yang menempati kawasan itu sejak lama.

yuk kita hunting foto!
Salah satu kawasan di Kota Tangerang yang masih menampakkan sisa-sisa sejarah adalah kawasan Pasar Lama Tangerang. Letaknya tidak jauh dari Sungai Cisadane dan stasiun Tangerang. Pasar Lama ini merupakan pasar tradisional tertua yang pernah ada dan merupakan cikal bakal Kota Tangerang. Nuansa keberadaan etnis Tionghoa masih sangat terasa di sini. Mulai dari bangunan rumah penduduk yang masih mempertahankan bentuk aslinya, sampai pada makanan yang dijual di sekitarnya. Sebagai tempat bernaung etnis Tionghoa, di kawasan ini terdapat Klenteng Boen Tek Bio yang merupakan pusat peribadatan.
Klenteng Boen Tek Bio
Menurut beberapa sumber yang saya baca, klenteng Boen Tek Bio adalah klenteng tertua yang ada di Tangerang. Kelenteng diperkirakan telah berumur lebih dari tiga abad, meski tidak ada data pasti tentang kapan persis berdirinya kelenteng ini. Boen Tek Bio, secara harafiah artinya adalah tempat ibadah sastra kebajikan. Pintu masuk ruangan di sebelah kanan adalah pintu “Jalan Kesusilaan”, di dalamnya terdapat 4 ruangan yang masing-masing terdapat altar bagi dewa-dewa yang berbeda. Sedangkan pintu di sebelah kiri adalah pintu “Jalan Kebenaran”. Biasanya para umat masuk dari pintu Jalan Kesusilaan, lalu bersembahyang mengelilingi dan memberi penghormatan satu per satu dan akhirnya berujung pada Pintu Jalan Kebenaran.

jalan kesusilaan

jalan kebenaran

selfie dengan pengurus klenteng
Museum Benteng Heritage
Tidak jauh klenteng Boen Tek Bio, terdapat Museum Benteng Heritage yang merupakan bukti keberadaan perkembangan peradaban Tionghoa di Tangerang. Museum pribadi milik Udaya Halim ini merupakan hasil restorasi dari sebuah bangunan tua berarsitektur tradisional Tionghoa yang diduga dibangun pada sekitar abad ke-17.
Kondisi bangunan sebelum dijadikan museum sangat memprihatinkan dan sangat tidak terawat. Merasa bangunan tersebut merupakan situs budaya yang memiliki nilai historis yang tinggi, pada November 2009 akhirnya Udaya Halim mengambil alih bangunan tua itu. Proses restorasi untuk mengembalikan kondisi bangunan seperti semula menghabiskan waktu selama dua tahun. Akhirnya pada 11 November 2011 pukul 20.11, Museum Benteng Heritage pun diresmikan. Ada yang jadian di tanggal ini juga gak? ishhh mainstream banget dehh 😛 *dicubit*
Museum benteng heritage ini menyimpan berbagai benda yang berkaitan dengan sejarah etnis Tionghoa. Sebut saja timbngan opium, sepatu wanita tionghoa yang ukurannya sangat kecil, hiasan kepala, hiasan pundak, hiasan baju dari China, kain-kain batik China, kain pagi sore, bahkan kebaya encim.
Ada juga berbagai macam koleksi kamera tua yang katanya masih berfungsi sampai saat ini, berbagai koleksi alat pemutar lagu kuno, juga permainan khas Tionghoa seperti mahyong. Bagian yang paling berharga pada museum ini adalah relief yang terdapat di bagian atas ruangan. Relief ini merupakan penggalan cerita dari Three Kingdom yang diperkirakan berasal dari abad ke-18. Relief yang berwarna-warni ini ketika pertama kali ditemukan kondisinya sangat tidak terawat. Berwarna coklat dan tertutup debu tebal.
Sayangnya, di Museum Benteng Heritage ada larangan memotret dan berfoto dengan koleksi-koleksi yang ada. Mungkin karena benda-benda koleksi yang ada di sini merupakan benda peninggalan kuno yang langka sehingga takut dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, memang sebaiknya aturan ini ditetapkan.
Museum Benteng Heritage buka mulai pukul 13.00 sampai 18.00, hari selasa – minggu (senin tutup). Tour yang ada di sini adalah guided tour yang berlangsung sekitar 45 menit dengan jumlah maksimal 20 peserta setiap tour.
Sungai Cisadane
Berkunjung ke Tangerang rasanya belum lengkap jika belum menyaksikan sendiri kemegahan Sungai Cisadane yang menjadi urat nadi kota Tangerang. Di tepian sungai Cisadane yang letaknya tidak jauh dari kawasan pasar lama, terdapat dermaga kecil yang biasa digunakan pengunjung untuk menaiki sampan dan berkeliling sejenak menyusuri sungai cisadane.
Naik sampan di sungai Cisadane ini paling pasnya sore hari sambil menikmati senja, dan duduk berdua sama pasangan. Tapi pasangannya manaaa? hufftttt *nyebur di sungai Cisadane*. Menurut keterangan salah seorang bapak pengayuh sampan, satu sampan bisa menampung maksimal 6 orang. Tapi tergantung orangnya segede apa juga sih ya, kalo gede-gede mungkin 4 orang aja udah berasa oleng kanan kiri *tebalikin sampan*
Tarif naik sampan keliling sungai Cisadane tergantung keahlian kita menawar. Tapi biasanya sih untuk jarak dekat sekitar 25 ribu rupiah per sampan, untuk jarak jauh sekitar 50 ribu rupiah. Harap diingat, tidak disediakan pelampung atau alat keselamatan lainnya di sampan. Jadi please, jangan jejogetan di atas sampan kalo gak pengen sampannya terbalik.

es duren-nya kak!
Setelah puas berkeliling sungai Cisadane dengan sampan, saatnya jajan-jajan sore! Di sepanjang tepian sungai Cisadane banyak banget penjual makanan dan jajanan, mulai dari baso, siomay, es duren sampai dawet ayu. Bahkan kedai-kedai nongkrong dan tempat makan kekinian juga mulai marak bermunculan di sekitar kawasan ini. Salah satunya Nibbles yang pernah saya tulis beberapa waktu yang lalu.
Jadi liburan satu hari ini kemana? jelajah Tangerang aja yuk!
oh ini yang di Net itu ya mbak 😀
mantaaaapppp
LikeLike
Hehehe iyaaa, tp sebelum sama Net juga udah pernah ke sini kok 😀
LikeLike
Doh fotonya keren-keren banget, kalian ini fotogenik sekali ya :)).
Lokasi strategis sih yak, nggak heran Tanggerang jadi incaran dan pusat perdagangan, bahkan sejak zaman dahulu. Kaum Tionghoa yang terkenal pedagang ulet juga banyak bermukim di sini juga buat berusaha. Senang ketika tahu ada museum ini, ya meski tak boleh difoto tak apa lah, jadi penasaran buat bisa dateng ke sana *brb atur jadwal, jiah, sok sibuuuuuk*.
LikeLiked by 1 person
Gak ngerti harus seneng apa sedih dibilang fotogenik, berarti aslinya gak secakep di foto ya?! Ngahahaha x))))
Ayookk kapan ya kesana? Tahun depan kayaknya deh harus dijadwalkan 😁
LikeLiked by 1 person
Iya tahun depan Mbak… kalau tahun ini sudah tinggal 3 minggu :hihi.
LikeLike
Ajak2 dong.. hahaha.. Ikutttttttttttt..
LikeLike
wahh iya aku nonton nih wkatu itu,,baru ngeh lho..
LikeLike
hihihi gak ngeh ya, kirain siapa sih cuma dadah2 doank gitu 😀
LikeLike
akyu sekarang sering lewat tangerang, sist. kalo pas ke cilegon. tapi ya lewat aja. ga mampir. padahal masih penasaran sama nasi uduk encim sukaria sama kangen es kode 😀
LikeLike
Katanya es podengnya enak di pasar lama, aku belom sepet nyobaa. Sama onde-onde yg di nasi uduk encim. Yuk ah ke sana lagi 😀
LikeLike
Kapan-kapan saya mau juga ne maen ke tangerang 😀
LikeLike
yuk yuk, Tangerang menarik kok 😀
LikeLike
Kak kapan aku diajak jalan-jalan sama Kak Dita yang hits ini.
LikeLike
ihh kaaaaak, aku malah pengennya ikut kamu jalan-jalaaaan. Apalah aku iniiii
LikeLike
Hari ini saya jelajah gramedia lippo karawachi 😀
LikeLike
hahahaha kok malah jelajah maaaaalll x)))))
LikeLike
Klasik gitu ya mbak tempatnya 😀 wkwkwkw
Aku kok agak takut ya kalau mau naik sampan *inget berat badan
LikeLike
iyaaa vintage gituu, cucok buat OOTD *tetep*
hahaha naek sampan aman kok, asal gak joget2 di atas 😛
LikeLike
Wkwkwk kamu itu artis OOTD mbak 😀 wkwkw
Yakalik -_- diem aja udah ngeri, apalagi joget-joget mbak wkwk 😀
LikeLike
Berpuluh-puluh tahun tinggal di Tangerang (pinggiran banget siyh)… Tapi nggak pernah tau ada yang beginian hahhaa (apa nggak mau tau ya) 😀
Keren juga ya ternyata Pasar Lama nya…
LikeLike
ehhh Sandrin tinggal di Tangerang? tau gitu kan numpang makan 😀 #ehgimana
LikeLike
Buehehehe untung udah setahun tinggal di rumah mertua di Jakarta 😀 #eh
LikeLike
Seruu ya kak jelajah gang-gang di sana. Meski keduluan nulis tentang Tangerang, daku tetep mo ikutan nulis tentang Sungai Cisadane ahh 😀
LikeLike
iyaaa seruu, aku masih pengen kulineran di sini kak 😀
ahahaha gapapa, kan kesannya kita kayak pergi bareng gituuuu
LikeLiked by 1 person
Maluu aaku sebagai penghuni tangerang selama 24 tahun belom pernah naik sampan hahaa
LikeLike
hihihi kan dirimu kapan aja bisa mba naik sampan 😀
LikeLike
Blusukan terus nih
LikeLike
duuhh berasa presiden nih kak hahaha
LikeLike
saya tak nyimak ceritanya aja
LikeLike
Ini yang kamu masuk tv itu kaaaannn 😀 Keren bangett dehhh kamuu
LikeLike
hahaha iyaaa yang aku cuma numpang dadah-dadah aja ituuu 😀
LikeLike
berasa dejavu nggak Rin? ke tempat yg sama dgn orang berbeda 😀
LikeLike
iyaaaa, tapi semuanya berkesan kok 🙂 kapan kita jalan lagi?
LikeLiked by 1 person
kapan kamu culik aja deh 😀
LikeLike
cakep Rintaa perasaan waktu kita kagak secakep tu hahah
LikeLike
sama aja kok Win, yang penting waktu itu kita jalan-jalannya senang 😀
LikeLike
Wah… ini bisa diberi julukan The Old China Town nih… foto yang tangga itu kayak di film serial Ip Man… hehe 😀
LikeLike
muahahah IP man, duuhh kok aku gak inget scene-nya ya 😀
LikeLiked by 1 person
Hehe 😀 ada tuh… coba nonton lg.. hehe 😀
LikeLike
Kapan aku jalan-jalan sama kak Dita yang cakep dan ngehits iniii…
Prasaan ketinggalan melulu deh..
LikeLike
aaahh kak Indri mah lebih nge-hits, jalan-jalannya jauuuh ke timur huhuhu aku gak diajak
LikeLike
aku juga diajak orangg.. 😀
LikeLike
Kereeeen.. Foto2 nya puun…
Trus ngiler liat dita makan es duren 😦
LikeLike
hihihi itu bukan aku yang makan mbak, aku cuma foto 😀
aku gak seneng duren
LikeLike
Keren Dita… tempatnya keren banget
LikeLike
ayo kita rame-rame ke sini kak 🙂
LikeLiked by 1 person
Fotomu senyam senyum gitu, macam ngajakin abang berumah, tangga.
#SisirKumis
LikeLike
yang mana bang yang ngajak berumah tangga? yang pake kaos abu-abu ya? 😛
LikeLike
Nah ini nih, gara2 baca postingan nya kan jadi tau ya kalo Tanggerang itu bukan BSD aja hahahaha…sekali kali main aaah, lumayan bisa sembayang ga jauh2 lagi ke glodok 😆
LikeLike
ahahaha iyaaa, jadi selama ini ke glodok terus ya may? 😀
LikeLike
Iyee, jauh aje hahaha beli hio nya sama ongkosnya mahalan ongkosnya 😆
LikeLike
Aku udah pernah mba ke benteng heritage haha. Perjuangan banget. Nyempil di pasar. Nanya orang pasar gak tau. Akhirnya harus eksplor sendiri. Tapi gak nyeseel. Aku jadi tau lasem, laksamana cheng ho haha. Sama adat nikahnya orang cina *langsungnyambungkalonikahnikah* haha tapi aku belom ke cisadanee. Sama nyobain nasi uduk enciim. Mba dita udah yaaaa. Aaaa mauuu
LikeLike
Asliiii, tempatnya nyempil di antara lapak ikan dan buah-buahan hahahaha. Harus dicobain tuhh nasi uduk encim, endeeess!
LikeLike
Dia bukany pagi ya mba? Aku kesana sore. Yang ada tinggal piring kotor haha😂 dikira nasi uduk gahul jakarta kali yang buka sore sampe malem wkwk
LikeLike
hahaha iyaaa bahkan jam 10 sering udah abis nasi uduknya, kalo ke sana harus rela bangun pagi deh 😀
LikeLike
eh eh eh itu ikannya dijemur apa ikan asin?
LikeLike
Kata bapaknya sih ikan asin, aku pas motret dimarahin donk. Katanya ngapain ikan asin aja kok dipoto, mendingan saya yg dipoto
hellaaawww
LikeLike
wah seru gw juga pengen deh kesanaaa…. mau beli kecap SH Benteng.. hehe.. kapan2 ajak dong Dit jalan2!
LikeLike
Ahhh iyaaa jadi inget mau nambahin tentang kecap benteng hehehe makasih lho 😀
Yuuukk jalan2 bareng, udah balik ke Indo nih ya?
LikeLike
bener2 gak ada yg jejogetan yah… kecewa deh, padahal udah scrool2, mo liat jejogetan di sampan 😦
LikeLike
muahaha kecebur nanti kaaaaak! x))))
LikeLike
aduuuh aku ketinggalan post malesmandi nie,,,
eh kayaknya nie yang tayang di Tv ya kak, jadi selama ini mbak artisss?? (*pura2 gag tau)
LikeLike
PRET!
jadi selama ini kamu gak tau kalo aku artis? BHAY!
*dijedotin biar sadar*
LikeLike
aku taunya kamu pahlawan bertopeng kak 😦
LikeLike
bok kliatannya fanas gerah syekalih…hahahaha
LikeLike
gerah bangets mbaaaaa, mana 2 hari gak boleh ganti bajuk pulaaaa x)))))
LikeLike
Kakak, aku kapan diajak kesini. Keren yach, nga pernah tau tempat ini loh padahal jaman muda tinggal diarea Tangerang. *jaman muda apaan coba yach?
LikeLike
Hihihi skr jga masih muda koook :3
Ayoook dijadwalkan tahun depan ke sini yaaa!
LikeLiked by 1 person
Asyikk… siap kakak. hehehe
LikeLike
OKEK FAIIIN, kamu jalan ama Bobby nggak ngajak akuuu
LikeLike
Huaaaa kaaaak, ayo kapan kita jalan2 bareng? Mau banget jalan2 sama kak Eka 😀
LikeLike
Yuuks, Malang yuuuks
LikeLike