When you’re 80 which will you remember? Another 3 month spent in office, or the 3 months when you experienced something new?
– unknown –

sumber gambar dari sini
Memasuki hari ke 14 di bulan Januari dan kerjaan mulai bikin mabok
Yah namanya juga corporate slave, tiap awal tahun pasti dicekokin target yang lumayan bikin kepala pening. Tahun 2015 ini adalah tahun ke 7 saya mencari sesuap nasi di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi. Entah setia, stuck, terlalu nyaman, atau takut gak bisa dapet pekerjaan yang lebih baik lagi 😛 Jujur saya adalah orang yang gak berani mengambil risiko, kalo di istilah ekonomi/investasi bisa disebut risk averse. Tujuh tahun berada di satu divisi yang mengurusi itu-itu aja tentunya sangat bikin saya bosen dan demotivasi. Berangkat ke kantor tiap hari rasanya udah kayak robot, gak ada semangat, kerjaan juga dikerjakan sesuai kemampuan dan sesuai instruksi atasan tanpa adanya ide-ide baru untuk didiskusikan. Iklim kantor yang gak kondusif, career path yang gak jelas, organisasi dan jobdesc yang acak adut sukses bikin saya jadi makin males ngantor. Belom lagi tuntutan bertahan hidup di ibukota yang bikin warga pinggiran kayak saya ini harus ngerasain tua di jalan. Berangkat ngantor subuh-subuh, pulang ke rumah udah hampir isya, lelah cyin. Bahkan weekend getaway dengan traveling ala backpacker yang saya sering lakukan pun gak membantu sama sekali. Yang ada malah saya makin semangat menyusun trip-trip selanjutnya, bukannya semangat kerja 😀
Continue reading →