Bosan dengan destinasi liburan weekend yang itu-itu saja? Pernahkah terlintas di pikiranmu untuk pergi jalan-jalan weekend bersama teman-teman ke kota Purwokerto? Mungkin selama ini kamu lebih memilih pergi ke daerah wisata yang sudah terkenal, seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung atau Bali kalo sedang ada promo tiket. Padahal Purwokerto juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi, apalagi bagi yang tinggal di Jakarta, Purwokerto termasuk mudah dijangkau dengan Kereta Api karena berada di tengah-tengah pulau Jawa. Di tengah gempuran harga tiket pesawat domestik yang sangat mahal, sepertinya liburan dengan menggunakan moda Kereta Api adalah pilihan yang terbaik saat ini.
Tempat Wisata Purwokerto
Purwokerto adalah ibu kota dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Saat ini, Purwokerto sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan ditandai berdirinya berbagai infrastruktur seperti hotel berbintang dan pusat perbelanjaan. Jangan bayangkan Purwokerto sebagai kota terpencil yang tidak punya destinasi wisata, karena sesungguhnya tempat wisata di Purwokerto itu banyak.
Baturraden
Salah satu tempat wisata yang paling populer di Purwokerto adalah Baturraden. Letaknya tepat di lereng Gunung Slamet, Desa Karangmangu. Baturraden termasuk objek wisata yang cukup lengkap, terdapat beberapa wahana seperti kolam renang, kolam luncur, sepeda air, terapi ikan, hingga pemandian air panas. Terdapat juga museum tempat menyimpan kerangka satwa dan teater Baturraden. Teater Baturraden ini unik karena berupa sebuah pesawat yang dialihfungsikan menjadi sebuah teater yang memutar film tentang kekayaan pariwisata, budaya, dan kekayaan alam Kabupaten Banyumas.
Harga tiket masuk Baturraden adalah seharga Rp14.000, sudah termasuk tiket masuk, berenang, pemandian air panas, dan permainan sepeda air.
Pancuran Pitu
Masih di kawasan wisata Baturraden, Pancuran Pitu juga merupakan salah satu tempat wisata di Purwokerto yang wajib dikunjungi. Pancuran pitu artinya tujuh pancuran, karena disini terdapat sumber air panas yang terpancar dari tujuh pancuran. Konon, kandungan belerang dari pancuran pitu ini ampuh menghilangkan segala jenis penyakit kulit, seperti gatal-gatal dan jerawat. Di sini juga terdapat pijat refleksi belerang bersama mas-mas ganteng yang harganya cukup terjangkau.
Lumpur belerang dari Pancuran Pitu ini juga dijual sebagai oleh-oleh khas dengan harga yang terjangkau. Sayangnya kemasannnya hanya berupa plastik biasa dengan tulisan yang tidak menarik, coba dong yang punya modal banyak bisa bantuin mereka untuk jualan. Mungkin bisa di-branding dengan nama “Pancuran Pitu Clay Mask” agar tidak kalah dengan clay mask asal Jeju Korea Selatan sana 😀
Tidak jauh dari Pancuran Pitu (sekitar 50 meter), ada juga objek wisata Goa Sarabadak yang menyajikan wisata goa lengkap dengan tebing berwarna kuning keemasan yang unik. Di sini kita bisa menyaksikan air panas yang bersumber dari Pancuran Pitu mengalir di sepanjang tebing dengan kepulan uap panas. Sayangnya kemarin saya gak sempat ke sini.
The Village

The Village

food court The Village

anggap saja Colosseum ya
The Village merupakan tempat wisata yang cukup baru di Purwokerto. Diresmikan pada bulan Februari 2018 oleh Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tempat wisata ini cocok buat para milenials yang hobi foto-foto. Karena banyak spot-spot menarik dan instagramable untuk foto selfie. Di sini juga ada kebun binatang mini dan danau buatan yang dilengkapi sebuah kapal yang bisa digunakan untuk mengelilingi danau tersebut, berasa cruising di Belanda atau di Perancis gitu deh.
Gunung Slamet

photo credit wikipedia
Bagi para pendaki gunung, tujuan utama ke Purwokerto tentunya adalah mendaki Gunung Slamet. Gunung dengan ketinggian 3.428 Mdpl ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan merupakan gunung ke-2 tertinggi di pulau Jawa setalah Gunung Semeru yang memiliki ketinggian mencapai 3.676 Mdpl. Gunung Slamet termasuk gunung berapi yang sampai saat ini masih aktif dengan jalur pendakian yang cukup sulit. Kalo saya sih gak sanggup ya naik-naik gunung begini, jompo sis!
Museum BRI

photo credit ensikloo.com
Bagi pecinta sejarah dan museum, jangan khawatir Purwokerto punya tempat wisata yang cocok yaitu Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kenapa Museum BRI bisa ada di Purwokerto? karena Purwokerto merupakan kota tempat berdirinya cikal-bakal Bank BRI. Gedung pertama berdirinya Bank BRI tersebut saat ini dialihfungsikan menjadi Museum BRI.
Di Museum BRI Purwokerto, banyak koleksi barang dan peralatan yang dulunya dipakai untuk operasional seperti mesin pembukuan, pesawat telepon, peti besi, lemari besi, mesin penghitung uang dan lain-lain. Terdaoat juga koleksi uang kertas dan koin lama dari berbagai negara.
Museum Bank BRI ini buka setiap hari Minggu – Kamis mulai Jam 8 Pagi hingga jam 3 Sore.
Telaga Sunyi

photo credit pegipegi.com
Namanya serem banget sih, kebayang kalau tempat wisata ini keadaannya sangat sepi dan jauh dari keramaian. Meskipun masih dalam satu kompleks wisata Baturraden tapi memang tempat wisata ini agak jauh dari keramaian dan tidak seramai Baturraden. Telaga sunyi cocok untuk menyepi dan melepaskan penat sejenak dari kesibukan sehari-hari yang berat di kota metropolitan. Airnya cukup jernih dan udaranya sejuk, tentu saja saya gak nyebur di sini. DINGIN KAK!
Curug Cipendok

photo credit wikipedia
Curug Cipendok adalah obyek wisata yang cukup populer akhir-akhir ini. Lokasi wisata Curug Cipendok berjarak sekitar 20-25km dari Purwokerto. Harga tiketnya cukup terjanngkau sekitar Rp. 9.000 per orang. Memiliki ketinggian 92 meter dan terletak di lereng Gunung Slamet, Curug Cipendok menawarkan pemandangan yang indah dan alami. Kalo berkunjung ke sini jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan kehati-hatian ya.
Kuliner Purwokerto
Salah satu alasan berlibur ke Purwokerto adalah karena kota ini memiliki berbagai variasi wisata kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Mulai dari restoran legendaris, kafe kekinian sampai masakan khas Banyumas dan Jawa Tengah semua lengkap ada di sini. Yang bikin bahagia adalah harganya cukup terjangkau apalagi bagi warga ibukota yang terbiasa dengan harga-harga makanan yang mencekik dan harapan-harapan palsu.
Soto Jalan Bank (H. Loso)
Salah satu tempat makan legendaris di Purwokertoadalah Soto Ayam Jalan Bank H. Loso atau lebih dikenal dengan Soto Jalan Bank. Kabarnya soto ini sudah ada sejak tahun 1970-an, wow saya belum lahir. Sajiannya menarik terdiri dari ketupat, tauge, kerupuk soto, kerupik mie, irisan ayam kampung, irisan daun bawang dan seledri, terakhir ditaburi bawang goreng dan sambal kacang yang khas. Soto ini sedikit berbeda dengan Soto Sokaraja, dimana soto Sokaraja menggunakan daging sapi, sedangkan soto Jalan Bank menggunakan ayam kampung.
Tempe Mendoan
Banyumas terkenal dengan tempe mendoan-nya yang enak banget. Kata mendoan dianggap berasal dari bahasa Banyumasan, mendo yang artinya setengah matang atau lembek. Berkunjung ke Purwokerto wajib hukumnya makan tempe mendoan. Sebenernya makan mendoan dimanapun asal masih di Purwokerto biasanya pasti enak sih, tapi yang terkenal ada di Toko Sawangan, Medoan Mirasa, Mendoan Eco 21, dan Mendoan Kriuk Baturraden.
Pecel Kecombrang

kecombrang menambah unik rasa pecelnya
Sebenernya ini kayak pecel pada umumnya aja sih, uniknya pecel ini diberi tambahan daun kecombrang untuk memperkaya rasa. Memang gak semua orang suka rasa daun kecombrang. Tapi menurut saya rasanya unik dan bikin pecelnya jadi makin kaya rasa. Apalagi dimakan pas udara lagi dingin di Baturraden, ditambah mendoan hangat dan cocolan sambal kecap, nikmat!
Ice cream Brasil
Kuliner wajib lain yang harus dicicipi di Kota Purwokerto adalah “Es dan Kopi Brasil”. Restoran ini cukup legendaris di Purwokerto, mirip toko OEN di Semarang dan Malang, juga Zangrandi di Surabaya. Menu yang wajib dicicipi adalah adalah es puter krim dan es puter Brasil yang memiliki rasa dan varian yang lengkap.
Meskipun namanya Es dan Kopi, namun menu makanannya juga cukup lengkap, jadi bisa juga dijadkan sebagai tempat makan juga. Menu makanannya juga bervariasi mulai makanan ringan/jajanan sampai makanan berat. Tempatnya cukup luas dan bersih. Bagi penggemar kopi, di sini juga menjual berbagai ukuran kopi bubuk Brasil yang wajib dicicipi.
Umaeh Inyong
Dari namanya udah keliatan khas Banyumas banget ya. Umaeh Inyong artinya Rumah Saya dalam bahasa Banyumas. Resto yang menempati sebuah bangunan rumah klasik ini menyuguhkan kekhasan Banyumas yang kental. Menu khas yang ada di resto tersebut antara lain Sega Bandem Tenong, Sega Rames Banyumas, Mendoan Kriyik & cocolan, Oseng Gendhot, Pepes Bandeng Inyong, Bakmi Nyemek, Sega Gurih, Oseng Dage, Lembutan Kali Serayu dan masih banyak menu yang lain. Untuk menu minuman ada Es dawet Begalan, Wedang Badeg, Kopi Banyumas dan jenis minuman lainnya. Pecinta kopi wajib mencoba Kopi Banyumas atau wedang clebeg, cara minumnya cukup unik, sruput kopinya dulu baru setelah itu gigit gula jawanya.
Penginapan di Purwokerto
Banyak pilihan hotel di Purwokerto, mulai kelas melati sampai bintang 5. Tapi liburan dan dan menginap di hotel berbintang rasanya sudah terlalu biasa. Karena ingin cari suasana yang lebih rumahan dan berbeda, saya memilih menginap di Rumah Marto yang berbentuk rumah joglo klasik nan cantik ini. Interior dan furniture didominasi kayu yang menambah suasana nyaman. Penjaga penginapan ini juga ramah dan baik. Saya tidak dibiarkan kelaparan di sana.
Pagi hari sudah tersedia tempe dan dage mendoan sepiring penuh lengkap dengan cabe rawit, teh/kopi juga kudapan lain. Tunggu dulu, itu bukan menu sarapan lho. Untuk sarapan ada menu lengkap 4 sehat 5 sempurna yang disajikan. Makan siang juga kalo mau bisa disiapkan tanpa tambahan biaya. Semalam menginap di sini bisa dibilang cukup terjangkau dengan fasilitas dan pelayanan yang lengkap seperti itu, sekitar 300ribu-an saja.
Menuju Purwokerto
Berhubung saya dari Jakarta, untuk menuju Purwokerto tentunya paling nyaman naik kereta api. Untungnya beli tiket kereta api jaman now udah gak kayak dulu lagi yang kudu antri panjang di stasiun. Cukup pencet-pencet layar smartphone aja udah bisa beli tiket kereta api melalui aplikasi Pegipegi.
Kita juga bisa memilih jadwal kereta api dan harga tiket kereta api yang sesuai kantong. Cara pesannya gampang, cara bayarnya juga gampang. Bisa pakai kartu kredit, mobile banking, transfer ATM, atau bayar ke indomaret sambil belanja.
Ngomong-ngomong lagi ada diskon sampai dengan 30 ribu untuk pembelian tiket kereta api di aplikasi pegipegi nih, ke Purwokerto apa kita nih?
Terapis pijatnya emang cowo semua yah kak? 😦
LikeLike
wkwkwk iyaaa cowo semua kak
LikeLiked by 1 person
ahaha… skip deh hehe, mandi dewe kalo gitu 🙂 aku pernah transit bbrp jam ke Pwt, tipe2 kota pensiunan kayak salatiga, malang, magelang.. adem, byk kulinernya 🙂
LikeLike
itu dipijitin doang kok kak, ga dimandiin 😀
LikeLiked by 1 person
ahahaha…
LikeLike
Wadawwww ternyata asik banget ya main2 ke Purwokerto.
Pengin agendakan ama bocil nih.
Rumah nginepnya juga assoy geboy!
LikeLike
asik mbaaaa, kulinernya juara sih menurutku 😀
LikeLike
Tempat kelahiran saya, tapi gak besar di situ, ahaha
Gak pernah main-main ke tempat wisata kalau di Purwokerto, seringnya malah di kotanya buat beli apa gitu yang gak ada di Banjarnegara.
Masukin list ah, buat ngisi libur lebaran ntar 😀
LikeLike
wahhh lahir di Purwokerto toh mas 😀
biasanya gitu sihh kadang di kota sendiri suka males jalan-jalan
LikeLike
Pernah cobain pecel kecombrang, enaaak sih krn wangi tp aq berasa makan bunga bukan makan pecel 🙈🙈
LikeLike
hahaha berasa Suzana yak Syer 😀
LikeLike
Pengen banget ke Gunung Slamet, tapi sama udah jompo juga 😦
LikeLike
aduhhh kalo Dini jompo, trus aku apa yaaaa x)))))
LikeLike
Purwokerto ternyata destinasi paket lengkap yaa,,
Telaga sunyi benar2 terlihat sangat adem.
Kota yang tenang sepertinya. Tetapi lidah tetap bergoyang oleh kulinernya.
LikeLike
iyaaaa seru kok ke Purwokerto, wisata ada..kuliner juga enak 😀
LikeLiked by 1 person
lihat lumpur belerang itu kok ya kayak keju mozarella *salah fokus*
dan baru tahu kalau ternyata purwokerto banyak destinasi dan wiskul seu juga… hihihi
LikeLike
huahahaha keju mozarella rasa belerang 😀
LikeLike
lumpur belerangnya di inggriskan jd branding:D dulu seringnya lewat2 terus purwokerto, mampri bentar pernah icip pecel kecombrangnya, mendoan sudah pasti, nah kalo lg berhenti di statisun purwokerto itu ada semacam jajanan khasnya..tp lupa skrg namanya apa ya-.-‘ byk dijajakan
LikeLike
hihihi iyaaa biar gak kalah gitu yaaa, di sini kan baru laku kalo diinggris2in 😀 Jajanannya apa ya teh? keripik? lanting? nopia? *disebutin semua kayak dagang*
LikeLike
aha nopia kyknya..:D duh untung disebutin…
LikeLike
wah alternatif bgt nih buat staycation ya. kuatir terlalu betah ni ya
LikeLike
hahaha terlalu betah nanti jadi nyaman 😀
LikeLiked by 1 person
seru banget Ditaaa…
purwokerto itu deket dr pekalongan, cukup naik kereta lokal. etapi kenapa ya kayak selalu skip. halah ngopo dolan purwokerto wwkkw. jadi ya sekadar liwat2 aja klo mau ke jogja.
LikeLike
hahaha kalo deket emang suka gitu sihh, kayak ah ntar aja lahh gampang, yang jauh dulu 😀 Btw aku juga pengen ke Pekalongan nih, belom kesampaian
LikeLike
Tempe mendoan dan pecel kecombang itu nikmat banget lho, kak. Cirebon juga menarik sebagai weekend getaway warga Jakarta.
LikeLike
iyaaa Cirebon juga kulinernya juara ituu 😀
LikeLike
Empat tahun lalu ke Purwokerto “dipaksa” kawan baik saat lagi gak ingin jalan. Sebulan sepulang dari sana ia sakit. Bersyukur mau dipaksa ikut demi menemani sarapan tempe mendoan dan soto Sokaraja, serta berkeliling di Baturaden. Dua bulan sepulang dari sana ia sakit, tak lama dipanggil pulang oleh pemilik kehidupan.
LikeLike
huwa sedih banget ya mba, tapi bersyukur juga mau dipaksa ikut waktu itu jadi gak menyesal ya…memang umur itu misteri dan gak ada yg tau ya 😦
LikeLiked by 1 person
iya, tapi jadi cerita manis ketika dapat giliran piket di rumah sakit 😉
LikeLike
mantep gan buat main apa lagi di telaga sunyi kayaknya adem sueger haha…. ada cita cita juga ini muncak slamet mudah mudahan kesampean
LikeLike
wah kereeeen mau muncak Slamet, aku liat ketinggiannya udah jiper duluan hahaha 😀
LikeLike
The Village kok bikin penasaran ya wkwkwkw HTM nya berapa ya? maaf kalau tulisan htm terlewatkan nggak kebaca
LikeLike
lumayan buat foto-fotoan kak hahaha, tiket masuknya 18 ribu sajaaah 😀
LikeLike
3 tahun tinggal di Purwokerto masa SMA.. kangen banyak hal,, mendoan, eksrim brasil, baturraden, dan lain2 hihi.. tapi belom ke telaga sunyi 😦 … paling kangen sih sama mendoan..
-Traveler Paruh Waktu
LikeLike
Mendoannya Purwokerto emang gak ada yang ngalahin sih yaaa. Btw baru tau kalo pernah tinggal di PWT 😀
LikeLike
pengen ke Purwokerto untuk nyoba tempe mendoan asli
LikeLike
ayoook kan deket dari Jogja 😀
LikeLike
Nanti diagendakam, kasih tahu ya kalau mau ke Purwokerto
LikeLike
Insya Allah, abis lebaran aja ya kak Pink
LikeLike
shiaaap
LikeLike
kemana aja aku telat baca update blog penulis idolaku.
LikeLike
hih ini udah mau update lagi lhooo
LikeLiked by 1 person
Manaaaa share di wa ajaaa
LikeLike
resolusinya kecil kaaaak
LikeLike
menuju keTelaga Sunyi susah nga kakak.. keren euyyy jadi pengen foto pose yoga. hehehehe
LikeLike
gak kok kaaak gampang, ayuuuk ke sana kak abis lebaran 😀
LikeLike
wkwkwk ice cream brasil..
LikeLike
kenapa kaaak? 😀
LikeLike
Kalau ke wilayah ngapak-ngapak memang paling enak itu mendoannya..
mendoannya kalau udah gak anget jadi lemes, tapi kalau panas kaku..
beda disini, kaku terus…
.
oh iya, aku malah belum pernah pesen tiket via pegi pegi..
LikeLike
kaku kayak kanebo ya 😀
LikeLike
kanebo kalau kering kaku, kalau basah lemes kak..apalagi kalau mandi wkwkw
LikeLike
ah. seneng banget mbak kalau dari jawa bisa ke mana mana banyak pilihan transportasi ya.
Tapi aku lagi ngerencanain roadtrip pulau jawa bertiga sama suami dan anak. Jadi pengen nyelipin jalan ke Purwokerto. Baru rencana aja udah seneng soalnya aku. hahahaha
LikeLike
wahhh seru banget yaaa roadtrip, aku juga pengen tapi waktunya yang susah
LikeLike
iyaa. tapi masih lama seh. dua tahun lagi mungkin. hahahahaha. Tunggu si K bisa nahan pipis rada lama dulu. PR banget lah itu 😆
LikeLike
Pingback: Kembali ke Purwokerto: Menginap di Java Heritage Hotel | Males Mandi