Mbokne-An-Cuk, Mempopulerkan Kuliner Tradisional

PicsArt_1447941966011

Berbekal keinginan untuk mempopulerkan kuliner tradisional kepada kaum muda, Kedai Mbokne An-Cuk memvariasikan ketan yang bagi sebagian orang dianggap sebagai makanan jadul atau makanan orang tua, menjadi ketan modern dengan berbagai macam topping kekinian. Kerja kerasnya berbuah manis, kedai yang baru dibuka tahun 2013 lalu saat ini sudah memiliki 2 cabang dan setiap harinya selalu ramai dikunjungi muda-mudi ibukota yang mulai sadar bahwa kuliner Indonesia juga gak kalah seru dan enak dibandingkan makanan luar negeri.

PicsArt_1447941837402

Bagi orang Jawa Timur, kata “Mbokne-An-cuk” ini memiliki arti yang negatif bahkan cenderung kasar. Tapi ternyata pemilihan kata Mbok-ne-An-cuk sebagai nama kedai milik mba Wita dan mas Alfa ini mengandung arti yang berbeda. Mbokne-An-Cuk disini adalah kepanjangan dari Mbokne Anak dan Cucu atau Ibunya anak dan cucu yang memiliki filosofi melestarikan resep kuliner ibu kepada anak dan cucunya. Karena semua produk yang dijual di kedai juga merupakan produksi dari keluarga sendiri dan segala hal baik berawal dari keluarga.

PicsArt_1447941920597
Menu yang tersedia di sini adalah ketan dengan berbagai macam olahan serta topping. Mulai dari yang original yaitu ketan dengan topping bubuk kedelai, sampai ketan dengan topping ice cream dan oreo yang kekinian. Ada juga varian ketan gurih dengan topping serundeng kelapa, sosis, burger, atau kornet keju. Tinggal dipilih sesuai selera.

PicsArt_1447942254290

Ketan Original Bubuk Kedelai (IDR 8K)

PicsArt_1447942298424

Ketan Srikaya Pisang Keju Kuah Susu (IDR 13K)

PicsArt_1447942196422

Ketan Oreo Ice Cream (IDR 15K)

Menu yang jadi favorit di sini adalah ketan original, ketan srikaya pisang keju dengan kuah susu, dan yang pasti ketan durian. Penyajian ketannya pun cukup unik, hidangan tidak disajikan di atas piring tapi miniatur wajan dari besi. Jadi inget permainan masak-masakan waktu kecil dulu, boleh dibawa pulang gak ini? 😀

Karena menggunakan bahan baku yang berkualitas, rasa makanan di kedai Mbokne-An-Cuk gak perlu diragukan lagi deh. Ketannya gurih dan pulen banget karena menggunakan beras ketan pilihan. Bukan beras ketan yang dicampur dengan beras biasa seperti di kedai ketan lainnya. Daging durian yang ada di ketan durian pun teksturnya lembut dan wangi, beda dengan durian kebanyakan. Pantas saja, ternyata duriannya didatangkan langsung dari Durian Ucok di Medan. Satu lagi yang paling penting, di sini ngasih toppingnya royal banget sampe ketannya aja gak keliatan. Tapi kalo masih ngerasa toppingnya kurang, bisa juga kok nambah topping. Untuk ukuran Jakarta, menurut saya harga menu-menunya cukup terjangkau dan cocok di kantong anak muda.

PicsArt_1447942118039

Ketan Durian (IDR 14K)

Selain menu ketan, menu lain yang  harus dicoba adalah Wedang Ronde. Kuah jahenya pedas berwarna cokelat gelap dengan isian bola ketan dan kacang, ditambah gula jawa yang legit cocok buat menghangatkan suasana hati dan kantong yang kosong #ehgimana 😛

PicsArt_1447942074922

Wedang Ronde (IDR 10K)

Menu lain yang juga tak kalah unik dicoba adalah sop durian, teh kayu manis, susu cokelat jahe, juga ronde cokelat yang semuanya produksi sendiri dari Kedai yang buka mulai pukul 18.00 – 24.00 WIB.

PicsArt_1447942006213

Sop Durian (IDR 15K)

PicsArt_1447942042987

Teh Kayu Manis (IDR 7K)

Kedai yang berkonsep outdoor dengan lesehan dan meja makan sederhana ini selalu ramai setiap harinya. Terletak di bagian luar sebuah bengkel yang berada tepat di pinggir jalan yang padat, tidak menyurutkan minat pengunjung untuk datang. Bahkan makin malam semakin ramai. Suasana juga semakin asyik karena ada live music dari pengamen yang  memainkan lagu-lagu top 40.

PicsArt_1447941879410

itu yang ngamen ganteng amat ya?!

Sebenernya saya masih pengen nyobain beberapa varian ketan yang lain, terutama varian ketan gurihnya. Tapi apa daya ini perut rasanya udah mau meledak karena kekenyangan *brb lepas korset*. Mungkin lain kali ada yang mau nemenin saya ke sini?

***

Ketan Susu & Wedang Ronde Mbok ‘Ne’ – An – Cuk
Kedai 1: Jl.Radin Inten II Buarang (Depan Buaran Plaza), Jakarta Timur
Kedai 2: Jl.Kalimalang Raya F/18 (Samping PHD), Jakarta Timur
Kedai 3: Jl. RS Fatmawati 168, Jakarta Selatan (sementara tutup)

IG : @tansu_mbokneancuk

70 thoughts on “Mbokne-An-Cuk, Mempopulerkan Kuliner Tradisional

  1. Adiitoo

    Huwaaaa.. ada di dekat RS Fatmawati. Boleh dicoba ini.

    Aku biasanya lebih suka yang original atau durian. Kalau sudah dicampur toping-toping gitu (beberapa yang sudah aku coba), rasanya aneh hih. Tapi ini boleh dicoba.

    Besok, usai jenguk papa.

    Like

    Reply
  2. denaldd

    Omg Ditaaa, ketan bubuk kedelainya menggoda iman 😱😱 biasanya aku suka makan kedelainya, digado. Gurih yummyy. Baca Mbokne ancuk jadi kangen kampusku 😍😍

    Like

    Reply
  3. joeyz14

    Hahaha iya ya dit…ancuk tuh kalo ditambahin huruf ‘J’ didepan kok ya jd inget di Lawang deh.

    Pengen coba ih…kayaknya enak banget itu yg ketan kuah susu. Jaohhhhh tapiiii

    Like

    Reply
      1. Hafidh Frian

        Iya, antri nunggu makanan nggak begitu lama sih, cuma mejanya itu selalu full, dan nggak boleh nongkrong di lapak sebelah. Yayaya lidah tradisionalnya jgn ilang.

        Like

    1. Dita Post author

      iyaaa ini tempatnya sama kok sama yang sate senin kemarin. Trus ternyata sekarang sate senin-nya jualan tiap hari. Jadi bisa nyicip ketan dan sate bersama-sama dehhh 😀

      Liked by 1 person

      Reply
  4. febridwicahya

    Sekilas baca judulnya, kok namanya agak gimana gitu ya mbak 😀 wkwkw ternyata artinya bagus juga :3

    Eh, itu pake miniatur wajan ._. ucuuuul bangeeet penyajiannya 😀 wkwkw enak mbak? maaaaaau 😀

    Hihihi fokusnya ke pengamen nih :p

    Like

    Reply
    1. Dita Post author

      hahaha namanya emang sengaja bikin yang kontroversial kayaknya, biar nancep di hati 😀
      enaaaaakk, di Jogja atau Solo kayaknya juga banyak ketan kekinian kayak gini ya? hahaha pengamennya bikin tambah betah nongkrong

      Like

      Reply
      1. febridwicahya

        Wkwkwkw iya mbak, biar bikin penasaran gimana gitu 😀 wkwkwk bisnis memang begitu ya mbak 😀

        Waaah, mungkin iya mbak 😀 wkwkw

        Kalau yang ngamen aku, bikin betah buat muntah ya mba :p

        Like

    1. Dita Post author

      hahaha ini belom planet sebelah kok, baru perbatasan 😀
      ini tempatnya sama kayak yang sate klopo kemarin. Jadi kapan kita ke sini rame-rame?

      Like

      Reply
      1. Asop

        Ugh itu idaman banget Mbak, saya pengen bisa seperti itu, olahraga sebelum pergi kerja. 😦 Tapi kenyataannya susah banget. Habis subuh males keluar rumah. Dingin. Hahaha 😆

        Dulu tahun 2011-2012 saya pernah full lari pagi selama setahun. *lebay* nggak full sih. Tapi minimal 6 hari seminggu saya lari pagi. Akibatnya BB saya turun dari 68 kg ke 61 kg. Itupun berkat porsi nasi yang saya kurangi jadi setengah. Hahaha 😆

        Like

Leave a reply to Dita Cancel reply