Cave Tubing Gua Pindul

Yogyakarta kini tak hanya populer dengan kemegahan candi Prambanan dan Borobudurnya saja. Daerah gunung kidul pun sekarang mulai giat menunjukkan eksistensinya di bidang pariwisata alam. Mulai dari lusinan pantai yang terbentang di sepanjang garis pantai, hutan, gunung, lembah dan gua. Salah satu wisata alam gunung kidul yang sedang menjadi primadona di kalangan traveler akhir-akhir ini adalah Cave Tubing Gua Pindul.
 
I hate to say it again but  this is the fact, sebagai anak muda yang gaul, berprestasi dan hobi menyanyi di kamar mandi, tentunya saya gak mau ketinggalan dong, saya juga harus nyobain cave tubingCave tubing adalah mengarungi sungai di dalam gua dengan menggunakan ban pelampung. Arus sungai di dalam gua Pindul ini cukup tenang kok, jadi insya Allah aman. Gua Pindul ini terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Untuk mencapainya, diperlukan waktu kurang lebih 2 jam dari pusat kota Yogyakarta. Sampai di bundaran Wonosari, biasanya banyak pemuda-pemuda bermotor yang menawarkan jasa mengantar ke Gua Pindul. Kalo memang masih bingung dengan akses jalannya, bisa menggunakan jasa mereka dengan tarif sekitar 10ribu atau 20ribu tergantung kesepakatan dan keahlian menawar.
 
Libur long weekend kemarin saya berkesempatan ber-cave tubing ria bareng temen-temen yaitu Indah, Nining, Dede, Benny, Fitri dan Riski. Kami nyampe di pintu masuk sekretariat Gua Pindul jam 9 pagi dan dikagetkan dengan antrian ramai pengunjung yang mau cave tubing hari itu, ya maklumlah emang lagi liburan. Mungkin karena tarif cave tubing yang terjangkau dan kegiatannya cukup santai, tidak perlu persiapan atau perlengkapan khusus, jadinya banyak banget orang yang penasaran dan pada dateng kesini. Tarif cave tubing ini cukup 30ribu rupiah saja, udah termasuk asuransi, cetar membahana kan! Untungnya karena udah reservasi jauh-jauh hari sebelumnya, jadi kami gak perlu terlalu lama nunggu untuk ber-cave tubing ria. Kata pemandunya, waktu yang tepat untuk cave tubing memang ya jam 9an gini, soalnya airnya gak terlalu dingin dan sinar mataharinya gak terlalu panas. 
 
Sebelum ber-cave tubing, barang-barang bisa dititipkan di tempat penitipan yang udah disediakan. Abis itu kami akan dibagiin perlengkapan pendukung cave tubing yaitu ban pelampung, life vest, head lamp, dan sepatu karet. Tapi karena saking banyaknya pengunjung hari itu, kami jadi gak kebagian head lamp dan sepatu karet. Padalah untuk mencapai mulut gua titik start cave tubing, kami perlu jalan kaki dulu kurang lebih 15 menit dengan trek yang berbatu-batu, sakit banget kalo gak pake sepatu, berasa lagi dipijit refleksi sama mas-mas bertatto *entah kenapa harus ada mas-mas bertatto disini*. Sesampainya di mulut gua, kami duduk di ban pelampung masing-masing dan siap mengarungi gua pindul.
 
 
Sambil mengarungi gua, pemandu akan menjelaskan asal muasal gua Pindul. Menurut legenda, nama gua Pindul berasal dari kata pipi gebendul yang arti dalam bahasa Indonesianya adalah pipi terbentur. Nama ini diberikan oleh Joko Singlulung yang saat itu sedang berpetualang mencari ayahnya, tiba-tiba pipinya terbentur batu di dalam gua tersebut. Selain asal muasal gua Pindul, pemandu juga menjelaskan mengenai seluk beluk Gua Pindul. Area di dalam gua Pindul terbagi menjadi 3 zona, yaitu zona terang, zona remang yang, dan zona gelap abadi sama kayak gua Buniayu kemarin. Juga dijelaskan mengenai bentuk-bentuk stalagtit dan stalagmit unik yang ada di dalam gua. Ada kejadian yang rada annoying disini, pas lagi enak-enak dijelasin sama pemandu, ada grup lain yang masuk gua dengan berisik banget pake teriak-teriak norak. Woiy ini gua woiy, lo kira waterboom apa?!
 
 

Ternyata cuma butuh waktu 30 menit untuk mengarungi gua dan menikmati indahnya ornament gua Pindul, cahaya matahari mulai menyusup masuk ke dalam gua dan menandakan bahwa pengarungan gua sepanjang 300 m ini telah berakhir. Ban pelampung dikumpulkan di satu tempat di tengah-tengah gua yang menyerupai kolam besar. Biasanya kalau pengunjung gak terlalu rame, bisa banget renang dan loncat dari atas batu ke dalam kolam. Sayangnya karena kemarin ini rame banget jadi kami cuma bisa renang sebentar ke arah luar mulut gua, gak puas!

Selesai pengarungan kami mandi bersih-bersih dan ganti baju di tempat-tempat yang sudah disediakan. Sebenernya masih sangat gak puas dengan cave tubing yang cuma sebentar dan tidak menantang ini *songong*. Pengen juga nyobain rafting Oyo River dan Caving gua Gelatik yang paketnya juga tersedia disini. Tapi karena kemarin cuma reservasi untuk cave tubing aja, jadi kalo mau nambah rafting atau caving pastinya harus ngantri lagi which is malesin banget ngantrinya. Akhirnya kami memutuskan untuk lain kali aja rafting dan cavingnya mending  ngebakso aja 😀
Tips
  1. Jangan dateng waktu musim liburan, rame banget! Mending waktu liburan di rumah aja memasak, menjahit dan menyulam 😀
  2. Booking jauh-jauh hari biar gak antri, CP: mas Arif 085741973511
  3. Bawa sepatu karet sendiri,  jadi kalo keabisan sepatu gak sakit waktu jalan ke TKP cave tubing

5 thoughts on “Cave Tubing Gua Pindul

  1. Pingback: Gua Jomblang : Journey to The Center of The Earth | Males Mandi

Di-read doank itu gak enak, kasih comment donks :)