Kejutan-Kejutan di Luang Prabang

luang-prabang-royal-palace

Luang Prabang itu apa sih?

Kok mahal banget tiketnya?

Kenapa sih negara yang kamu kunjungi kok aneh-aneh?

Itu adalah beberapa respon netijen waktu saya posting di IG Story tentang nyari travel mate ke Luang Prabang, Laos. Yang berminat untuk ikutan sebenernya juga ada beberapa, tapi kemudian mengundurkan diri gara-gara jadwal yang gak cocok, budget yang dirasa terlalu besar, sampai tidak adanya restu orang tua *eh ini lagi mau ngapain sih* Tapi alhamdulillah ada satu teman yang namanya Dita juga yang bersedia ikut nekat bersama saya jalan-jalan ke salah satu kota yang belum populer di mata netijen Indonesia ini.

kuang-si-waterfall

Ternyata masih banyak juga yang ragu-ragu untuk menjadikan Laos sebagai negara destinasi wisata. Selain karena memang belum populer, akses dan transportasi kesana juga masih sedikit lebih mahal kalo dibanding ke Vietnam, Thailand atau Kamboja. Saya sendiri juga awalnya sempat ragu mau ke sini, karena waktu di Kamboja kemarin sempet ngeliat kejadian gak enak dengan mata kepala sendiri. Takutnya karena negaranya deketan jadi kondisinya hampir sama. Tapi ternyata kita memang gak boleh men-judge dulu sebelum lihat dan datang langsung, Luang Prabang justru banyak memberi kejutan-kejutan menyenangkan waktu saya berkunjung ke sana.

luang-prabang-town

Kota Kuno Warisan UNESCO yang Bersih

tuktuk-luang-prabangBagi yang belum tahu, Luang Prabang adalah kota yang terletak di sebelah utara kota Vientiane (ibukota negara Laos). Kota ini dulunya merupakan ibukota kerajaan Laos yang kemudian diambil alih oleh pemerintahan komunis mulai tahun 1975. Pada tahun 1995, UNESCO mengesahkan kota Luang Prabang sebagai situs warisan dunia (UNESCO World Heritage).

building-in-luang-prabang

Sepanjang jalan dari airport menuju pusat kota, kita bisa lihat perpaduan harmonis antara bangunan tua yang masih terawat keasliannya dan kuil-kuil Budha. Karena Laos dulunya adalah jajahan Perancis, jadi suasananya agak berasa kayak di Eropa gitu jaman dulu gitu 😀 Yang jelas Pemerintah kota ini bener-bener menjaga keaslian bangunan dan kebersihan kotanya. Selama di sini saya gak pernah nemuin sudut-sudut yang kotor dan banyak sampah, bahkan di tempat wisata dan pasar tradisional. Semua warga kota dan turis nampaknya sudah paham untuk bertanggung jawab menjaga kebersihan kota yang cantik ini. Indonesia kapan ya bisa sebersih ini? sementara masalah bersihin sampah sendiri di bioskop aja masih harus gontok-gontokan di socmed 😦

Royal-palace-museum

Royal Palace Museum

morning-alms-giving-ceremony

Salah satu aktivitas yang gak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Luang Prabang adalah Binthabhat (Morning Alms Giving Ceremony). Yaitu acara ritual memberi makanan untuk biksu-biksu tiap pagi pukul 05.30-06.30 pagi. Ada jalan yang udah ditentukan tempat para biksu akan lewat menuju ke kuil. Di jalan itu akan ada beberapa pedagang yang menyediakan paket makanan (harga kurang lebih 10.000 Kip) yang bisa dikasih ke para biksu. Kegiatan ini adalah salah satu cara supaya pengunjung bisa lebih deket sama para biksu. Tapi buat saya yang terpenting adalah membuat kita bisa merasakan jadi minoritas, belajar rendah hati dan punya empati terhadap kepercayaan, ras, budaya yang berbeda dari kita.

Hostel yang Agak Jauh dari Pusat Kota, Tapi Nyaman

sabai-sabai-hostel-luang-prabang

Sabai Sabai Hostel

sabai-sabai-dorm

kamar dormitori

Tarif penginapan di Luang Prabang itu bervarias, mulai dari yang mahal banget sampe yang murah banget juga ada, tinggal menyesuaikan sama kantong aja. Berhubung emang kota tua, jadi bangunan hotelnya juga banyak ala-ala vintage gitu. Secara saya itu anaknya parnoan sama bangunan tua, jadi saya nyari penginapan yang gayanya lebih modern. Dapetlah namanya Sabai-Sabai Hostel yang ternyata lokasinya lumayan jauh dari tengah kota, sekitar 1,5km an lah. Tapi tenang di sini ada free tuk-tuk dengan jadwal 2 kali sehari buat tamu yang mau jalan-jalan ke pusat keramaian. Kamarnya nyaman, kamar mandinya juga bersih, udah gitu ada kolam renang kecil segala pula. Jadi ya gak masalah sih meskipun agak jauh, udah gitu yang nginep sini bule semua, cuma kami berdua aja yang orang Asia 😀

Ketemu Travel Mate Dadakan yang Sesama Orang Jawa Timur

travel-mate

Jatim Squad

airport-luang-prabang

featuring Mr. Eddy

lao-noodle-soup

Lao Noodle Soup di What That

Gak disangka jauh-jauh ke sini malah ketemu orang Jawa Timur juga, namanya mas Muchsin & mas Aldy. Jadilah selama jalan-jalan di Luang Prabang ini kami ngomong pake bahasa Jawa Timuran, iki lagi nang Laos opo nang Tunjungan seh rek?! Awalnya kami cuma ketemu gak sengaja waktu ke Phou Si Mountain trus ngobrol sebentar dan cabut masing-masing. Eh gaktaunya tenyata kami satu van waktu ikut tur ke Kuang Si waterfall, mungkin saking gak terlalu banyak turis yang ke Luang Prabang, rasanya kayak ketemu traveler yang itu-itu aja sepanjang perjalanan 😀 Pulang dari Kuang Si waterfall kami makan bareng ke salah satu tempat makan halal di sini yang namanya Wat That. Menu makanannya beragam, cocok di lidah, dan harganya murah. Ternyata pemiliknya adalah orang Malaysia yang nikah sama orang lokal, namanya Mr. Eddy. Beliau ini baik banget, bahkan nawarin kami untuk naik mobilnya untuk ke bandara dengan tarif yang sangat murah. Sebagai backpacker kere tentu saja kami gak nolak, semoga makin banyak rejekinya ya Mr. Eddy!

Terengah-engah di Phou Si Mountain

mount-phousi

memanjat tangga

sunset-mount-phousi

sunset di mount Phousi

view-from-mount-phousi

pemandangan kota dari mount Phousi

Phou Si berada di tengah kota Luang Prabang. Ini adalah sebuah bukit landai dimana kita bisa melihat pemandangan seluruh kota Luang Prabang. Harga tiket masuknya 20.000 kip. Waktu terbaik untuk kesini adalah sunset atau sunrise. Tapi tangganya ya Allah, lumayan banget naiknya sis *jompo* mana belom makan seharian T_T . Kami gak terlalu lama menghabiskan waktu di sini karena laper dan terlalu crowded.

Kuang Si Waterfall, Air Terjun Indah tanpa Effort

blue-water-kuang-si

airnya hijau tosca

Air terjun ini jaraknya kurang lebih 29 km dari pusat kota, dan merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Luang Prabang. Dari pusat kota bisa menyewa tuk-tuk atau naik van sharing bersama traveler-traveler lain seperti yang saya lakukan. Biayanya sekitar 45.000 – 60.000 KIP pulang pergi, tergantung kemampuan menawar dan cari-cari informasi tiket yang murah. Kuang Si adalah air terjun yang dikelilingi pepohonan hijau lebat dengan warna air yang biru jernih.

kuang-si-falls

kuang si waterfall

Pas ke sini saya sempet deg-degan, soalnya biasanya kalo ke air terjun itu seringnya kudu trekking dulu trus aksesnya agak susah dan licin, sedangkan saat itu saya cuma pakai sendal jepit. Ternyata air terjun ini aksesnya sudah ditata sedemikan rupa sehingga memudahkan bagi pengunjung, mana bersih banget pula. Disini air terjunnya bertingkat-tingkat dan aliran air yang jatuh tertata cantik secara alami. Berenang juga diperbolehkan tapi di bagian bawah saja. Oiya di sini kita juga bisa liat beruang, karena di dekat pintu masuk ada pusat rehabilitasi beruang.

Kalap Belanja di Night Market

night-market-luang-prabang

Sesungguhnya dari awal ke Luang Prabang itu udah gak niat belanja, lagian apa sih yang mau dibeli di sini?! Tapi namanya perempuan emang gak bisa ya kalo liat barang-barang lucu dan murah. Apalagi belanja di sini dibantuin nawar sama mas Aldy yang ternyata lebih jago nawar daripada kami yang perempuan jadi-jadian ini 😀 Banyak banget pernak pernik lucu-lucu kayak dompet, pouch, kain-kain, totebag, juga kaos yang cocok untuk oleh-oleh.

pancake-night-market

pancake

food-alley-night-market

kayak warteg yah?!

food-alley-luang-prabang

ikan bakar!

luang-prabang-girl

adik manis penjual souvenir

Di Night Market ini juga dijual berbagai makanan, bahkan ada satu gang khusus yang isinya jualan makanan semua. Berhubung belum makan seharian, kami kalap beli pancake pisang, ikan bakar dan salad yang rasanya enak banget. Gak berani beli yang aneh-aneh karena gak tau kan itu terbuat dari apa, mana banyak yang gak bisa bahasa Inggris, jadi mending cari aman aja lah 😀

Banyak Bakery dan Cafe Lucu

bakery-luang-prabang

roti yang menul-menul

coconut-cake-joma-cafe

coconut cake

lao-style-coffee

Lao Style Coffee

Sebagai kota perpaduan budaya dan tradisi Eropa – Asia, gak heran kalo di Luang Prabang ini banyak resto dan kafe yang menyajikan menu perpaduan masakan Perancis dan Laos. Kota ini juga dipenuhi dengan aroma kopi dan baguette yang baru dipanggang dari kafe dan resto Perancis kuno yang berjajar-jajar di jalanan, tinggal pilih. Salah satu yang layak dicoba adalah coconut cake dari Joma Cafe yang rasanya sungguh lembut dan tidak terlalu manis. Cocok sebagai teman minum kopi sore hari.

Jadi gimana, berminat jalan-jalan ke Luang Prabang? sayangnya mulai bulan Agustus kemarin rute pesawat Air Asia KL – Luang Prabang ditutup. Sedih banget, karena pilihan tiket murah untuk ke Luang Prabang jadi gak ada. Sebagai alternatif bisa naik pesawat melalui KL – Vientianne, kemudian menempuh jalan darat ke Luang Prabang. Bisa juga mampir dulu di Vang Vieng sebelum ke Luang Prabang. Tapi resikonya kudu nyiapin jatah cuti yang cukup banyak, atau siapin alasan bolos lama yang cukup masuk akal 😛 *disambit bos*

 

86 thoughts on “Kejutan-Kejutan di Luang Prabang

  1. Matius Teguh Nugroho

    Netijen Indonesia taunya Hong Kong sama Tokyo, kak. Wakakaka.

    Jarak 1.5 km buatku masih deket, masih bisa walkable kalo mau nyantai.
    Kalo ngomongin Kuang Si Waterfall, tadinya nggak berminat ke sini karena kukira medannya licin. Aku kuat jalan jauh, kuat jalan nanjak, tapi aku takut licin kak. Ternyata medannya bersahabat banget ya!

    Like

    Reply
      1. Ditta Puspita

        Iyeeee… Om Eddy. Nama eike juga salah, kak. “t” nya dua. Sekian komen untuk meningkatkan traffic blog ini 😀

        Like

    1. Dita Post author

      enggak loh, pas aku ke sana sih full ya…tapi gatau lagi. Hahaha kaos barong panjang emang juara, aku ga suka pake baju cewe sih…ga ada yg cocok 😁

      Like

      Reply
  2. Bang Harlen

    Wahh ternyata laos punya pesona alam yang luar biasa juga ya mbak.. apalagi kuang si waterfall nya.. makasih infonya mbak.. jadi pengen ke laos.. tapi kayaknya budgetnya gede ya mbak.. hhehe

    Like

    Reply
    1. Dita Post author

      hihihi ini pake poin2 banget kak 😀
      1. Makasih kaaaak
      2. Kalo Luang Prabang aja 3H2M udah cukup kok
      3. Waktu di Kamboja liat ada yang naik tuk-tuk trus dijambret HPnya huhuhu

      Liked by 1 person

      Reply
  3. dani

    Makasih Ditaaa sudah dikenalin ke Luang Prabang. Tak pikir ini di pedalaman Jawa Timur atau Kalimantan. Hihihi.
    Baguuus ya tempat-tempatnya. Beneran kelihatan bersih.

    Like

    Reply
  4. Traveling Cow

    OMG aku jadi kangen Luang Prabang!!..ya ampun aku kesana 2007 berarti udah 11 tahun yg lalu???!! astaga time flies banget ya..dan kayaknya disana masih time frozen karena yg kamu tulis tuh masih serupa dgn yg ku alami dulu..uwow!. Tapi dulu malah aku naek pesawat ke LP dari Vientiane, belum ada AA kesana.

    Like

    Reply
    1. Dita Post author

      duhhh semoga tetep kayak gini sampai nanti yaaaa, tapi sekarang udah ga ada nih rute AA nya sedihh…brarti kalo ke Laos lagi memang kudu mampir Vientianne sama Vang Vieng dulu 😀

      Like

      Reply
    1. Dita Post author

      iya mbaaa saluuut mereka jaga banget kebersihan, gak kayak di sini yang mayoritas punya prinsip kebersihan sebagian dari iman tapi ngemeng doang

      Like

      Reply
  5. Hans

    Liat air terjunnya kok jadi mupeng ya.
    Airnya kayak bersih gitu.
    Aku pikir tadi Luang Prabang ini ada di Indonesia, eh taunya di Laos.
    Namanya kayak masih familiar nama tempat di Indonesia, wkwkwk 😆

    Like

    Reply
  6. niee

    sama mbak, aku juga parnoan klo sama bangunan tua, makanya gak mau nginep di hotel yang tua, hahaha.

    Ih, cakep banget ya luang prabang ini mbak. Tapi aku ke vietnam saja belum pernah, hihihi. Pengen ke vietnam dulu ah 😀

    Like

    Reply
  7. kresnoadidh

    Jadi abis berapa itu mbak di sana? Makanannya mahal nggak sih? *insting anak kos
    Hahaha aku ngakak malah pas jauh2 gak sengaja ketemu orang indo dan ngomong pake bahsa jawa timuran. :))

    Like

    Reply
  8. Fanny Fristhika Nila

    omg lgs inget kalo KIP ku msh ada 1 jt an hahahahah.. padahl pas ke laos aku udh kalap belanja, dan masih ada sisa juga. akupun ditanya ama temen2 ngapain ke laos. sayangnya aku ga ke LP mba. tujuan utama soaonya cm mau naik balon udara di vang vieng dan ga nyesel samasekali.makanya kalo ditanya mau lg ke laos ato ga, ya bangeeeet mauk laaah :p. ngabisin sisa duit juga nih

    Like

    Reply
  9. Pingback: Traveling Ke Mana Aja Tahun 2018? | Males Mandi

  10. mysukmana

    liat sekilas foto pertama, kirain di soematra..
    eh ternyata bukan…
    kalau pergi kesini kudu mesti mandi dulu lho kak Rinta…

    Pokoknya kalau udah warisan UNESCO itu pasti epic..

    Like

    Reply
  11. Avant Garde

    hahaha, iyah mbak… Luang Prabang lebih woles dari bangkok yak, denger2 scamnya nggak separah di bangkok, bener gak sih… adem liat kotanya 🙂 fasad royal museum sekilas kok kayak rumah gadang yg melengkung itu yak haha

    Like

    Reply

Di-read doank itu gak enak, kasih comment donks :)