Arti Hujan di Shirakawa-go

desa-shirakawa-go

Dari dulu, saya gak pernah setuju sama berbagai quotes yang menyebutkan bahwa hujan itu romantis, bikin baper, bikin inget kenangan, bikin inget mantan, atau apalah itu. Karena boro-boro romantis, yang ada baju basah, celana basah, sepatu basah, cucian dari pagi gak kering, dan efek sampingnya adalah masuk angin terus sampai rumah kudu mandi dulu. Tapi ya gimana lagi, kita kan gak bisa mengendalikan cuaca. Apalagi belakangan ini banyak banget terjadi anomali cuaca, harusnya udah musim kemarau, tapi masih hujan tiap hari. Harusnya udah musim hujan, eh ini masih kemarau berkepanjangan… kayak dompet saya #eh 😛

sakura-shirakawa-go

Makanya saya gak suka banget traveling pada saat hujan. Selain ribet begitu kena hujan, mood langsung mendadak jelek dan gak semangat buat ngapa-ngapain. Seperti waktu saya jalan-jalan ke Shirakawa-go, yang populer dengan keindahannya bahkan masuk di situs warisan dunia UNESCO pada 1995. Saya udah membayangkan indahnya foto-foto di depan rumah bergaya gassho-zukuri (rumah beratap jerami) yang unik dengan latar belakang Gunung Ryohaku.

shirakawago-dari-atas

awas njelungup yha mba

jembatan-shirakawa-go

jembatan menuju Desa Shirakawa-go

Apa mau dikata? Ketika sampai di jembatan menuju Shirakawa-go, hujan turun dengan derasnya. Para pengunjung langsung berhamburan mengambil payung dan jas hujan masing-masing dari dalam tas. Begitupun saya, dengan tampang kecut langsung mengambil payung berwarna biru tua dan menyimpan kamera mirrorless ke dalam tas, karena terlalu ribet. Beginilah risiko traveling pas lagi hujan deras, gak bisa bebas foto-foto menggunakan kamera. 

gerbang-shirakawago

Sambil menahan dingin dan memegang payung erat-erat, saya berjalan mengelilingi kawasan desa ini. Ada beberapa bangunan yang dibuka untuk umum, seperti Bekas Museum Keluarga Toyama, Museum Myozenji, Kanda House, juga Wada House yang konon kabarnya telah dibangun pada periode pertengahan Edo (1603-1868) dan sekarang berfungsi sebagai tempat tinggal. Hmm kalo ada Kanda House, harusnya ada Dinda House juga ya, biar Katon Bagaskara gak nyariin mulu *hanya anak 90-an yang ngerti ini*

hujan-shirakawago

gak mood dipotret pokoknya

pemandangan-shirakawa-go

gak ada langit biru 😦

rumah-shirakawa-go

becyek, gak ada ojyek

Di masa lalu, warga Shirakawa-go bekerja sebagai pembuat bubuk mesiu (bahan peledak). Keluarga Wada menjadi kaya dari memproduksi dan menjual mesiu dari era Genroku atau sekitar akhir abad ke-17 hingga masa Meiji. Pada era Meiji, kepala keluarga Wada terpilih menjadi kepala desa pertama di Desa Shirakawa-go. Kini, Wada House dipimpin oleh generasi ke-20 keluarga Wada. Meskipun sebagian rumah dibuka untuk umum, beberapa anggota keluarga Wada masih tinggal di situ.

wada-house-shirakawa

Wada House

Selama berkeliling desa, berkali-kali mas bebeb berusaha menghibur saya yang masih bete karena kehujanan. Saya sama sekali gak mau dipotret di sini karena wajah bete saya gak bisa disembunyikan. Sebagai instagram husband, sebenernya mas bebeb lega juga karena jarang-jarang saya gak mau dipotret begini, biasanya dia sampai lelah motret dan bilang “udah ya, udah banyak banget ini aku ngambilnya”. Benernya sih tadi begitu hujan turun, maunya nongkrong di coffeeshop aja kalo gak inget perjuangan perjalanan dari Tokyo ke sini yang memakan waktu sekitar 4 jam (3 jam naik Shinkansen dari Tokyo ke Takayama, dan 1 jam naik bus dari Takayama ke Shirakawa-go).

shirakawa-go-gunung

Tapi abis itu saya sadar sih, saya gak boleh bete dan nyalahin hujan. Salahin aja mas bebeb, karena pria selalu salah *dikeplak*. Hujan adalah berkah, seharusnya kita bersyukur jika hujan turun, bahkan disarankan untuk berdoa karena saat hujan adalah waktu dimana terkabulnya doa. Akhirnya saya berdoa agar hujan ini membawa manfaat bagi seluruh umat manusia dan tentunya mudah-mudahan saya diberi kesempatan lagi untuk mengunjungi dan menikmati keindahan desa ini lagi.

tanda-desa-shirakawa

kuyakin bisa kembali ke sini

Ternyata Tuhan mengabulkan doa saya melalui fitur terbaru aplikasi Traveloka yang bernama Price Alerts. Kenapa? Saya adalah orang yang BM-an alias banyak mau! Pingin ke sana, pingin ke sini, tapi tetep dengan budget yang murah hahaha. Nah, hubungannya dengan Price Alerts adalah fitur ini membantu saya mendapatkan tiket pesawat sesuai dengan budget yang sudah saya tetapkan, sesuai tanggal dan tujuan yang diinginkan.price-alert-traveloka

Cara menggunakannya cukup mudah, terlalu mudah malah kalau saya bilang. Saya hanya perlu isi data-data yang diperlukan seperti tujuan, tanggal keberangkatan, kepulangan, dan harga maksimal per orang. Kemudian tinggal duduk manis menunggu notifikasi yang akan dikirimkan ke layar notifikasi di ponsel atau email, jika ada tiket yang sesuai keinginan kita.

Kalau mau ngubek-ngubek informasi mengenai fitur Price Alerts biar tahu apa saja langkah-langkah buat setting notifikasi harga tiket impian, cek aja langsung di: https://www.traveloka.com/price-alerts.

Ini ya beberapa langkah penggunaan Price Alerts yang saya screenshot cuma buat kalian! *lebay*

aplikasi-traveloka

pilih tujuan dan tanggal keberangkatan

price-alert-tiket

masukkan preferensi

edit-flight-price-alert

paling penting: masukkan budget maksimal

Notifikasi-price-alert

OMG ADA NOTIFIKASI!!

tiket-yang-sesuai-budget

ada tiket yang sesuai budget, segera eksekusi!

Eh, bentar lagi tahun baru ya? Gak pingin gitu liburan akhir tahun di  Shirakawa-go? Kalau saya sih udah siap buat teriak “Yeah! I’ll see you next year, Shirakawa-go!”

85 thoughts on “Arti Hujan di Shirakawa-go

  1. Evi

    Travelling Saat Hujan memang tidak enak banget. Sudah baju basah, gak bisa motret, dan langit juga flat. Tapi hujan adalah berkah. Bukan untuk saat kita travelling tapi untuk umat manusia yang lebih penting lagi ya Mbak Dita

    Like

    Reply
    1. Dita Post author

      iya mba bener, jadi sekarang udah ga boleh bete2 kalo kena hujan nih…mending berdoa aja biar bisa ke tempat itu lagi dalam kondisi cerah 🙂

      Like

      Reply
  2. Defi Laila Fazr

    Aku juga dulu mood liburannya suka dipengaruhi musim, kak. Bete banget kalau cuaca mendung, ndak ada langit biru. Tapi makin ke sini makin menyadari kalau setiap musim menyimpan keindahannya sendiri2. Seperti foto2 kamu kak, tetap cantik walau tanpa langit biru 😀

    Like

    Reply
  3. Fanny Fristhika Nila

    Itulah kenapa aku lbh suka saat winter kalo ke negara 4 musim :D. Sebenernya pas musim panas aku juga ga suka mba, krn ga kuat panas. Hujan walopun benci, tp setidaknya rada adem :D.

    Feb kemarin aku gagal ke shirakawa krn keabisan tiket. Planning emg mau balik lg, mumpung adekku masih tinggal di osaka, jd adalah tempat menginap selama di sana :D. Tp blm nemu tiket pas

    Like

    Reply
  4. Maya

    hujan itu enak kalo lagi gak mesti berangkat kerja sama lagi gak banyak cucian 🙂
    ttd,
    embak2 yg cuciannya udah seminggu anyep gara2 BSD ujan melulu :’)

    Like

    Reply
  5. spikaplombok

    Keren bgt desa nya, masih sangat natural.
    Ngomong2 tentang hujan, sy si tidak begitu masalah dengan hujan saat bepergian, walpun mmg akan sedikit kerepotan. Tapi biasanya kalo sudah kadung hujan, ntr ujung2nya menikmati juga 😀

    Like

    Reply
  6. Matius Teguh Nugroho

    Hujan romantis kok, kak. Asal kita gak kehujanan, wakakaka. Atau dasarnya kamu emang nggak suka air ya. Tapi sama, kalo hujan, aku jadi mager ke mana-mana.

    Baru tau fitur Price Alerts ini, kayaknya lebih berfaedah daripada punya ***scanner.

    Like

    Reply
  7. ainun

    Iya kakkk gak boleh bete lho, inget udah keluar duit buat tiket, perjalanan jauhh. Jangan mau rugi kak #ehhh. Febuari ke sana pas winter tuh, seru tuh bisa ngerasain pas cuaca biasa sama pas turun salju, jadi dapet foto dgn view yg beda

    Like

    Reply
  8. kresnoadidh

    Iya sih kalo lagi ada mau rencana ke mana gitu hujan seringnya bikin bete. \:p/

    Ya ampun itu mas bebebnya sampe bilang udahan. Hahahahahahahacariin aku mbaak bebeb dong kakdithhuhuhhuh.

    Like

    Reply
  9. niee

    wow. seru ya mbak bisa milih harga gitu. Tapi gak bisa sekalian milih airlinesnya gitu mbak, jadi tanggalnya yang disesuaikan? *banyak maunya* 😆

    Like

    Reply
  10. Ikhwan

    Sama seperti salju juga ya sebenernya. Kalau hujan bikin becek dan basah, salju juga memang kayanya bagus buat diliat atau difoto doang. Kalo diinjek mah dingin dan lama-lama becek juga hehe.

    Dulu ke shirakawago nya sekitar bulan apa Mba kalo boleh tau? Lagi autumn ya?

    Like

    Reply

Di-read doank itu gak enak, kasih comment donks :)