Itinerary dan Budget 18 Hari Liburan ke Eropa

itinerary-budget-eropa

Saya suka iri kalo baca-baca blog-nya orang yang menceritakan gimana enaknya mereka bisa liburan ke suatu tempat atau beberapa tempat dalam kurun waktu yang lama misalnya 1 bulan, 2 bulan, bahkan 1 tahun. Sebagai orang yang berstatus tukang ketik di salah satu perusahaan yang cuma punya jatah cuti sebanyak 12 hari dalam setahun, saya harus mengatur sedemikian rupa supaya kebutuhan piknik dan mudik terpenuhi. Jadi kalo mau beli tiket piknik atau mudik juga harus cari yang banyak tanggal merahnya supaya cutinya gak keburu habis.

Drama Pembelian Tiket

qatar-airways-wikipedia

foto dari sini

Tergoda oleh promo tiket yang ditawarkan oleh Qatar Airways pada bulan November 2015, akhirnya saya impulsif membeli tiket dengan rute KL – Istanbul dan Rome – KL untuk bulan Mei. Pembelian tiket ini merupakan hasil diskusi dengan beberapa teman termasuk Safitri yang akhirnya jadi travel mate selama di Turki. Tanggalnya pun sengaja cari yang banyak liburnya biar bisa cuti lama tanpa harus defisit cuti. Jadi dari total 18 hari perjalanan, total cuti yang saya ajukan adalah 10 hari. Awalnya saya berencana solo traveling atau trip bareng temen-temen cewek aja, karena males kalo beli tiket harus nunggu jadwal off-nya mas bebeb yang gak jelas, lah keburu abis ntar promonya :/ Jadi saya bilang ke mas bebeb kalo udah beli tiket ke Turki sama Eropa bulan Mei, cuma info doank gak ngajakin *kemudian dijambak*. Eh ternyata dianya minta ikut donk dan kebetulan tanggal yang saya pilih pas sama jadwal off-nya dia. Yahh gagal deh saya mau ngecengin mas-mas Turki ๐Ÿ˜› Akhirnya harus beli tiket satu lagi buat mas bebeb dengan pinjem kartu kreditnya Safi karena kartu saya limitnya udah abis.

Pemilihan Rute

rute-eropa

Karena sudah pernah ke Eropa bagian Barat di tahun 2013, saya pengen lebih explore ke Eropa bagian Tengah dan Timur seperti Polandia, Ceko, Hungaria, Austria, Slovakia dan Slovenia. Sempet kepikiran juga untuk mampir ke Yunani atau Bulgaria setelah dari Turki. Tapi ternyata setelah baca-baca syarat visa di Kedutaan Yunani yang ternyata lumayan ribet, harus pake legalisir Kementerian segala, akhirnya Yunani saya coret dari list. Sempat berniat mengurus di kedutaan Ceko tapi gak berani karena baca-baca di beberapa blog katanya prosesnya lama bisa 2 minggu lebih, sementara jadwal off-nya mas bebeb untuk bisa ngurus visa adalah h-25 sebelum keberangkatan. Akhirnya karena cari yang aman saya putuskan untuk mengurus visa Schengen melalui Kedutaan Belanda yang berdasarkan pengalaman cuma butuh waktu 1 hari. Jadilah rutenya dirombak dengan memasukkan Belanda sebagai negara Schengen pertama dan terlama yang dikunjungi, kemudian lanjut ke Ceko, Slovakia, Austria, Slovenia dan Italia.

Berbeda dengan trip tahun 2013 yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, trip yang kali ini agak kurang terencana karena tertimbun banyaknya tugas-tugas kantor yang menumpuk untuk diselesaikan. Rute perjalanan baru fixed kurang lebih 1 bulan menjelang keberangkatan, dan berakibat gak bisa dapet tiket pesawat dan bus antar negara juga penginapan yang murah meriah, tapi gakpapalah yang penting piknik!

Pengurusan Visa

denhaag-belanda

Sesuai postingan mengurus e-visa Turki dan visa Schengen, alhamdulillah tidak ada masalah dalam pengurusan visa. Hanya saja saya baru tahu kalo ternyata pengurusan visa Schengen melalui kedutaan Belanda sekarang berkas-berkasnya harus dikirim terlebih dahulu ke Kuala Lumpur sehingga prosesnya yang tadinya bisa cuma 1 hari berubah menjadi 10 hari kalender. Tapi alhamdulillah semuanya lancar tanpa ada masalah. Oiya katanya mulai bulan Juli 2016 pengurusan visa Schengen Belanda sudah tidak dilakukan di Kedutaan lagi, melainkan di agen VFS Global seperti visa UK dan visa Australia, semoga semakin dipermudah.

Penginapan, Makan, Transportasi dan Internet di Eropa

walnut-house-cappadocia

kamar di Walnut House, Cappadocia

zeppelin-hostel-ljubljana

kamar di Zeppelin Hostel, Ljubljana

Selain tiket, biaya yang cukup menguras kantong saat liburan adalah biaya penginapan. Sebenernya bisa aja kalo mau ngirit biaya penginapan dengan cari host di Couch Surfing. Tapi sampai sekarang saya masih belum berani mencoba, rasanya gimana gitu belum kenal udah nebeng nginep, trus takut diculik juga *halah* ๐Ÿ˜› Penginapan bagi saya yang penting adalah kamar mandinya bersih, lokasinya deket kemana-mana, dan ada free wifi. Alhamdulillah semua penginapan yang tinggali memenuhi kriteria tersebut dan semuanya recommended. Mulai dari Antique Hostel Istanbul yang murah dan deket banget sama Blue Mosque, Walnut House Cappadocia yang kamar dan pemandangannya cantik, Tuncay Pension Selcuk yang tenang, The Student Hotel Den Haag yang mahal tapi worth it, Hostel Downtown Praha yang seru karena banyak kegiatan kebersamaan buat tamunya, Patio Hostel Bratislava yang warna warni kayak di Playgroup, dan Zeppelin Hostel Ljubljana yang nyempil tapi deket kemana-mana. Nanti semua penginapan ini akan dibikin review lengkapnya dengan catatan kalo gak males ๐Ÿ˜€

lunch-turki

Meat & Cheese Sandwich di Coffeedocia (13 TL)

mie-ayam-sides

mie ayam di Restoran Sides, Den Haag (8 EUR)

Kalo untuk makan sebenernya saya sama mas bebeb adalah orang gak terlalu berani nyobain makanan yang baru. Males sih kalo udah beli mahal-mahal tapi ternyata gak cocok di lidah. Jadilah selama liburan kami lebih sering mampir ke gerai fastfood, restoran Asia, bahkan sempet mampir ke restoran Indonesia Sides waktu di Den Haag. Makanan Indonesia di luar negeri itu harganya bikin meringis dan rasanya pun gak se-endeus yang di Indonesia, mungkin karena msg-nya kurang ๐Ÿ˜› Tapi bolehlah dicoba kalo lagi kangen sama makanan Indonesia. Harga makanan di Turki kalo dikurs-kan kurang lebih sama dengan Indonesia. Saya rata-rata menghabiskan kurang lebih 10 TL sekali makan di Turki. Untuk Eropa, biaya makan di Belanda, Italia dan Austria adalah yang paling mahal. Sedangkan Ceko, Slovakia dan Slovenia masih lumayan murah plus porsi makannya yang luar biasa besar. Seringnya kami pesen satu porsi aja buat dimakan berdua. Oiya untuk menghemat biaya makan, bisa juga dengan membeli roti, biskuit dan buah-buahan di supermarket yang ada, atau bawa bekal mie instan dan biskuit-biskuit dari Indonesia. Mau lebih irit lagi bisa bawa beras dan rice cooker, tapi kalo saya sih enggak deh, beraaaat!

rute-turki

atlas-global-turki

foto dari sini

Untuk transportasi dari Istanbul – Kayseri (Cappadocia) – Izmir – Istanbul kami menggunakan pesawat sekelas Pegasus Airlines dan Atlas Global. Karena setelah dibandingkan dengan bus malam, ternyata harganya gak jauh beda. Sebagai traveler manula yang sakit pinggang kalo kelamaan duduk, tentunya kami memilih pesawat. Tapi kalo memang mau irit dan memiliki stamina yang prima, memang sebaiknya naik bus malam karena bisa sekalian menghemat biaya penginapan.

flixbus

foto dari sini

Beda dengan waktu tahun 2013 dimana saya mengandalkan budget airlines dan kereta untuk keliling Eropa karena sudah beli jauh-jauh hari dari tanggal keberangkatan, tahun ini saya hanya satu kali terbang menggunakan budget airlines, yaitu dari Belanda ke Ceko. Itupun harganya udah cukup mahal karena memang belinya kurang dari 1 bulan. Sisanya kami lebih banyak menggunakan bus antar negara seperti Student Agency, Slovak Lines, Flixbus, juga DRD Shuttle Bus. Untuk beli tiket bus ini bisa langsung, bisa juga beli online dulu melalui website-nya. Favorit saya adalah Student Agency karena bisa beli online dan langsung pilih tempat duduk, jadi gak perlu berebutan masuk bus untuk milih tempat duduk yang diinginkan. Detailnya nanti akan ditulis secara terpisah *semoga gak cuma wacana* ๐Ÿ˜€

javamifi

Untuk koneksi internet luar negeri, selain paket roaming, sewa travel wifi dari Indonesia merupakan salah satu yang dapat menghemat cost karena bisa patungan atau tethering sampai 5 gadget. JavaMifi bisa jadi alternatif solusi buat sewa wifi di Eropa karena selain keuntungan di atas, baterainya juga awet sampai 15 jam. Untuk sewa bisa langsung ke www.javamifi.com

Itinerary dan Budget

Detail itinerary dan budget-nya bisa dilihat langsung di tabel di bawah ini ya. Mudah-mudahan bisa memberikan gambaran buat yang berencana jalan-jalan ke Eropa. Perlu digarisbawahi, ini saya gak memasukkan tiket pesawat Qatar dan tiket pesawat ke KL, karena harganya bisa berubah-ubah sesuai promo dan keberuntungan anda. Kalo ada yang mau softcopy-nya, silakan download di sini ya!

itinerary-1

itinerary-2

itinerary-3

itinerary-4

itinerary-5

Akhir kata, bagi yang bermimpi jalan-jalan ke Eropa saya cuma mau bilang:

Don’t call it a dream, call it a plan!

Because Plan adalah rencana #eaaa #ditimpukin

Jangan lupa like dan subscribe channel youtube ala-ala saya ya! ๐Ÿ˜€

302 thoughts on “Itinerary dan Budget 18 Hari Liburan ke Eropa

  1. ZHARND

    Mauuu mauu mauuu bangettt!!!
    /ah akumah apa yang gamau/
    insyaALLAH disegerakan sama Allah, amiiin >.< doain ya kaak! Ini jadi acuan banget~~~ terimakasih sudah berbagi ๐Ÿ™‚

    Like

    Reply
  2. Gilang

    Halo, Mba Dita!
    Tulisan kamu bener-bener bikin ngiler buat trip ke Europe nih. Aku juga ada rencana mau ngetrip ke Europe, jadi boleh dong bagi-bagi itinerary-nya :p
    Kalo engga keberatan, ini email saya: gilangeka,saputra@yahoo.com

    Like

    Reply
  3. randy

    benar bgt, klo cuma plan doang gak bakal pernh beragkat2 heheheh, saya dr manado jauh memang dr jak…baru bisa sampe singa ama thai hehehhe….tp pnya mimpi juga injak kaki ke jepang dan korea, smoga saja tahun2 ke depan ke sana, klo eropa jd semangat juga ke sana pas bc blog ini , mungkin ada yg bcara pnya duit apa ato ngapain mimpi ke eropa gak mungkin..tp kesampean juga ke singapure sama thai yg waktu lalu cm jd impian ke sana, pengalaman ke singapure jd bisa tau dan tahan hdp di negara yg sangat mahal kyk singapure, jd bisa menjdi perbandingan saja klo ke eropa, hnya saja mngkin tkt sama visa ke neg2 tuj yg rada2 sulit dan mahal pastix hehehhee, tp klo udah niat, pasti bisa dech ke sana.

    Like

    Reply
  4. Anissa

    Hai Mba Dita,

    Kebetulan suami & saya sdg merencanakan thn depan utk ke europe, jadi saya lg gencar2 nya baca2 blog org yg travel sendiri tanpa tour. Deg2an bgt sih pertama kali travelling ke LN tanpa tour, jadi boleh minta sofcopy itin nya juga mba buat masukan utk saya nnti. Boleh email ke saya anissamawarteja@gmail.com

    Salam,
    Anissa

    Like

    Reply
  5. mel

    hai mbak dita aku mau tanya dong, kalau aku apply visa schengen lewat kedutaan belanda tapi aku beli tiket dan pertama kali mendaratnya di negara selain belanda itu bisa ngga ya?? Makasih

    Like

    Reply
  6. Annisa Nurami

    berharap banget bisa ke eropa karena jarak antarnegara nya deket2 jadi bisa eksplor banyak. setuju banget sih klo pengen ngepresin budget emang pake couchsurfing. aku sendiri juga seorang couchsurfer, kalo backpack kemana2 selalu pake couchsurfing, karena lumayan bisa pangkas ongkos hotel.hahaha. btw thanks info itin nya kak ๐Ÿ™‚

    Like

    Reply
    1. Dita Post author

      Wahhh kalo udah biasa pake couchsurfing enak sih, bisa nambah temen dan menghemat ongkos penginapan tentunya. Mudah2an bisa segera terwujud ya!

      Like

      Reply
  7. Ajik Bali

    Pertama saya tertarik sama domain blognya, “males mandi” lanjut ke jargonya : “whereever you go take a bath only when necesary”… wkwkwkwk… Jadi maknanya kita harus melakukan sesuatu sesuai dengan porsi dan waktu yang diperlukan. setuju tak?
    Anyway, kisah liburannya sungguh panjang dan menarik…..
    Salam dari Bali

    Like

    Reply
  8. omnduut

    Langsung stress liat itinnya yang sedemikian detail dan kemudian sadar itu itin setelah perjalanan bukan untuk mengajukan visa haha. Lanjut ah ke postingan selanjutnya ๐Ÿ™‚

    Like

    Reply

Di-read doank itu gak enak, kasih comment donks :)