Long Distance Relationship (LDR) alias hubungan jarak jauh adalah hal yang lazim terjadi saat ini. LDR bisa terjadi karena beberapa hal diantaranya, perbedaan tempat tinggal, mutasi pekerjaan, dan keputusan melanjutkan pendidikan. Mau gak mau, suka gak suka LDR adalah satu-satunya jalan yang harus dilakukan untuk melanjutkan hubungan, meskipun menimbulkan konsekuensi berupa minimnya interaksi secara langsung. Yang membuat LDR terasa semakin berat dijalani adalah banyak orang yang menganggap bahwa LDR adalah pacaran semu yang hanya akan berujung sia-sia saja, bahkan LDR diplesetkan menjadi Lo Doang Relationship, “ah kamunya aja kali yang ngerasa punya pasangan, padahal dianya enggak”. Makin pedih gak tuh rasanya 😦 *jedot-jedotin kepala ke tembok*

Kalo seandainya boleh memilih, siapa sih yang pernah bercita-cita atau memimpikan menjalani LDR? Udah jarang ketemuan, pacaran cuma sama henpon atau laptop, sering dibilang punya pacar atau pasangan khayalan pula. Makanya dari sekarang saya wanti-wanti deh sama kamu-kamu yang baca ini, jangan mau kalo diajak LDR-an! Kenapa? Lahh kok masih nanya kenapa

Jadi Perempuan Mandiri

Mandiri artinya bukan mandi sendiri ya. Duhh mandi aja males, apalagi mandi sendiri #ehgimana *brb nangis di bawah shower* *abaikan*. LDR akan membuat kamu menjadi pribadi yang lebih indepen atau mandiri. Tidak perlu bergantung terhadap bantuan orang lain. Makan sendirian? udah biasa, angkat galon sendirian? kuat lah, nonton sendirian? ayok aja. Pergi kemanapun sendirian juga gak pernah jadi masalah, apalagi banyak abang-abang di luar sana yang siap nganterin kita kemana aja. Tuh ada abang gojek, grabbike sama uber, tinggal dipilih 😛

Hubungan Sosial yang Lebih Harmonis

Jika pasangan ada di dekat kita, maka sudah pasti kita harus mengagendakan waktu untuk ketemu setiap minggu atau bahkan beberapa kali seminggu. Banyaknya kuantitas waktu yang dihabiskan bersama pasangan, kadang akan membuat kita bosan dan kadang kita lupa untuk tetap menjaga komunikasi dengan teman atau lingkungan. Apalagi jika pasangan adalah yang bertipe over protective, kita bisa terancam kehilangan teman.

Bisa Menjalani Hobby Secara Bebas

Dengan LDR-an kita lebih fleksibel dalam me-manage waktu sendiri, bebas bergaul dengan siapa saja, juga melakukan hobby di waktu-waktu luang. Jadi ya harap maklum aja kalo saya sering posting cerita jalan-jalan dan makan-makan, karena saat ini masih bisa melakukan apa yang menjadi hobby saya seenak jidat 😀

Menjunjung Tinggi Kepercayaan

Tapi meskipun mendapatkan kebebasan bergaul dengan siapa saja dan bebas menjalankan hobby, tentu saja para pelaku LDR harus mampu menjaga kesetiaan dan menunjung tinggi kepercayaan pasangan. Diuji oleh jarak dan waktu, para pelaku LDR diasah untuk menjadi sosok yang lebih baik, setia dan berkomitmen dalam suatu hubungan.

Mengutamakan Komunikasi dan Lebih Menghargai Pesan.

Dalam LDR, komunikasi adalah kunci. Sebenernya bukan hanya LDR aja sih, kadang yang gak LDR-an pun lebih sering berkonflik daripada yang LDR-an. Mungkin karena para pelaku LDR ini sadar bahwa momen-momen berkomunikasi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, jadi sebisa mungkin berkomunikasi yang berkualitas dan menghindari konflik.

Ngomong-ngomong tentang menghargai pesan, pastinya pesan akan lebih berkesan jika terdapat gambar visual yang mendukung. Hal inilah yang ditangkap oleh BBM (BlackBerry Messenger) yang saat ini mulai banyak menyediakan gambar-gambar lucu berupa sticker yang bisa didownload oleh para penggunanya untuk mempermanis pesan-pesan yang dikirimkan, juga memperkuat karakter dan ekspresi dari pesan tersebut. Pokoknya pesannya dijamin lebih nancep dengan adanya sticker-sticker ini.

Bahkan saat ini sedang berlangsung contest BBM Sticker yang bertabur hadiah. Kamu jago gambar atau design? Cobain aja ikutan contest bbm sticker di sini. Selain hadiah utama berupa iphone6 dan samsung galaxy A5, kamu juga akan mendapatkan revenue shares dari sticker-sticker yang didownload oleh pengguna BBM. Menarik banget kan?!

Jadi gimana, masih mau LDR-an?