Belajar Berkuda dan Memanah di Daarus Sunnah

berkuda-daarus-sunnah

Menyambut hari raya Idul Adha yang tinggal beberapa hari lagi, marilah kita posting hal-hal yang agak religius biar gak dibilang mementingkan urusan duniawi melulu *benerin jilbab* *sekali-sekali pencitraan* 😀

Karena udah agak bosan dengan olahraga lari yang belakangan ini jadi makin mainstream dan harga race yang makin mahal, saya mulai mencari-cari alternatif olahraga lain yang lebih seru. Sempat nyobain olahraga bola bekel, tapi ternyata kurang menantang dan kurang membakar kalori *ya menurut ngana?!* 😛 Sempat juga beberapa kali saya ikutan yoga, seru sih tapi lebih enak kalo outdoor dan di gunung *banyak maunya*. Sampai akhirnya minggu lalu seorang teman mengajak saya untuk mencoba olahraga memanah dan berkuda. Saya sih langsung mau aja karena saya emang murahan selama ini masih awam banget dengan kedua bidang olahraga tersebut, pasti bakalan seru nyobain hal-hal yang baru.

berkuda-daarus-sunnah

tausiyah dari telepon

Program belajar berkuda dan memanah ini diselenggarakan oleh Daarus Sunnah, yaitu sebuah sarana olahraga yang berlokasi di Eco Pesantren Daarut Tauhiid, Jl. Cigugur Girang No. 33 Parompong, Kab. Bandung. Mungkin sebagian ada yang sudah tau bahwa Pesantren Daarut Tauhiid adalah milik pendakwah ternama yaitu KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Sebelum memulai belajar berkuda dan memanah, peserta terlebih dahulu menunaikan sholat dhuha di masjid, kemudian bersama-sama mendengarkan tausiyah singkat mengenai berkuda dan memanah dari Aa Gym melalui telepon karena beliau sedang berada di tanah suci.

daarus-sunnah-bandung

Asrama SMP

Setelah itu kami bersama-sama melakukan pemanasan dan berjalan kaki menuju Daarus Sunnah. Sambil berjalan kaki, kami dikenalkan dengan bangunan-bangunan yang ada di Eco Pesantren yang kebanyakan menggunakan bambu agar sesuai dengan konsep “Eco” yang ramah lingkungan. Eco Pesantren saat ini masih dalam proses pembangunan, jadi harap dimaklumi jika banyak debu dan fasilitas yang tersedia juga masih minim.

daarus-sunnah-bandung

asrama SMA

daarus-sunnah-bandung

suasana di kota santri

Menurut Aa Gym olahraga berkuda sangat penting bagi muslim karena merupakan salah satu olahraga yang di sunnahkan oleh Rasulullah SAW. Berkuda tidak hanya menyehatkan badan tetapi juga menyehatkan hati dan melatih emosi. Karena dengan berkuda bisa membuat fungsi motorik lebih berkembang, juga memperkuat otot, mencegah kram otot, dan percepatan refleks. Selain itu berkuda juga menimbulkan rasa tanggung jawab, kesabaran, disiplin diri, dan meningkatkan kepercayaan diri.

berkuda-daarus-sunnah

kudanya gagah-gagah

Naik kuda memang terlihat asyik dan gampang, seperti yang biasa kita temui di tempat-tempat wisata seperti Bromo atau De Ranch. Jelas aja gampang karena di tempat wisata kita tinggal duduk manis, dan kuda akan dituntun oleh perintah pak kusir. Tapi ternyata mengendalikan kuda sendiri itu tidak semudah yang kita lihat. Ada kalanya kuda gak nurut sama apa yang kita arahkan. Butuh kesabaran dan komunikasi yang intens dalam menghadapi kuda. Lho kok kayak ngadepin perempuan?! *dijambak*

berkuda-daarus-sunnah

Zulfikar, kudanya Aa Gym

Jadi sebelum naik kuda, kita harus mengenal dan menyayangi kuda terlebih dahulu, seperti kata peribahasa “Tak kenal maka tak sayang”. Ya bayangin aja deh gimana perasaan kuda kalo belum kenal tau-tau dinaikin?! *pliss jangan ambigu*. Makanya sebelum naik kuda para peserta diajak untuk memberi makan kuda, menggosok kuda (grooming) dan kenalan sama kudanya terlebih dahulu. Kuda yang saya naiki namanya Zareeb, umurnya baru 2 tahun dan gagah banget. Tapi memang kuda-kuda yang ada di Daarus Sunnah ini gagah-gagah dan terlihat sangat terawat, beda banget sama kudanya abang-abang andong atau yang di tempat wisata.

berkuda-daarus-sunnah

PDKT dulu sama Zareeb

berkuda-daarus-sunnah

abaikan muka yang penuh tekanan ini

berkuda-daarus-sunnah

mengendalikan kuda supaya mau bermanuver

Setelah lelah mengendalikan kuda yang ternyata cukup menguras tenaga, kami beralih ke olahraga memanah. Olahraga ini sudah populer di kalangan bangsawan sejak zaman dahulu kala. Tujuan utama olahraga memanah adalah menciptakan karakter yang kuat dalam diri untuk menjadi seorang pemimpin yang bijaksana dan hebat.

memanah-daarus-sunnah

bukan panah asmara

Olahraga memanah memiliki banyak manfaat yaitu menjaga fleksibilitas otot jari tangan, lengan, hingga pundak, melatih keawasan atau ketajaman pandangan mata, dan melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Selain itu juga bisa melatih konsentrasi dan fokus, menjaga kesabaran, juga membiasakan kita agar selalu berpikir positif.

memanah-daarus-sunnah

Udah mirip Katniss?

Eh beneran sih emang, begitu kita ragu-ragu atau gak fokus waktu ngelepasin anak panah, pasti bakalan melenceng dari target atau bisa jadi anak panahnya mental. Hmmm tapi menurut saya sih memanahnya bakalan lebih fokus kalo sasarannya ditempelin foto mantan *asah anak panah* 😛

memanah-daarus-sunnah

Setelah berlatih agak lama, kami dibagi menjadi 2 kelompok dan kemudian diadu kemampuannya dalam memanah. Kelompok dengan nilai skor tertinggi akan mendapatkan hadiah menarik. Alhamdulillah kelompok saya menang, karena rekan kelompok saya si Safitri berhasil membidik sasaran tepat di tengah-tengah sehingga menghasilkan skor yang cukup besar. Lumayan lho hadiahnya berupa snack dan minuman yang bisa menyelamatkan kami dari kelaparan siang itu.

memanah-daarus-sunnah

Ust Guntur, Safitri dengan medali snack, dan kak Cempaka (atlit panahan)

Akhirnya acara puncak yang ditunggu-tunggu pun tiba, yaitu makan nasi liwet! Gurihnya nasi liwet hangat dengan lauk ayam goreng, ikan, tempe, tahu, lalapan dan sambal mampu menyihir kami yang tadinya kelelahan jadi diam seribu bahasa menikmati makanan sederhana yang lezat ini, alhamdulillah 🙂

nasi-liwet-daarus-sunnah

nasi liwet komplit!

nasi-liwet-daarus-sunnah

diatur sedemikian rupa biar gak keliatan banyak

Tertarik belajar berkuda dan memanah juga? Program ini diadakan secara reguler setiap hari minggu di Daarus Sunnah, jadi jadwalnya fleksibel banget.

memanah-daarus-sunnah

Kalo udah pernah ikut program ini, bisa ikut program lanjutan yang lebih intensif dengan waktu yang lebih panjang. Untuk berkuda biayanya Rp 75.000 per orang dengan durasi 25 menit. Sedangkan memanah biayanya Rp 80.000 per orang dengan durasi waktu 1 jam. Program lanjutan ini dijadwalkan setiap hari sabtu mulai pukul 8 pagi sampai dengan pukul 4 sore, dan hari minggu pukul 4 sore.

159 thoughts on “Belajar Berkuda dan Memanah di Daarus Sunnah

  1. Laela

    Hai ukh Dita. Masya Allah memanah itu seru banget, yaps betul berasa jadi katniss everdeen gituu deh, hehee. Untuk tahun 2016 ini kira-kira masih dibuka ga ya programnya? Thanks. 😀

    Like

    Reply
  2. Muhd zainul arifin bin umar

    Salam…saya muhd zainul arifin bin umar…boleh saya tahu macam mana untuk saya mendaftar di darrus sunnah…? Berapa lama masa untuk saya belajar di darrus sunnah…? Saya berminat untuk mempembelajari berkuda dan memanah…

    Like

    Reply
  3. Dhea

    assalaamu’alaaikum kaka cantik. klo sya mau ikut gmn yh. boleh kan mskpun bukan santri mukin DT? brpa byarnya dan stiap hri apa? mhon informasinya hehe syukron.

    Like

    Reply
    1. Dita Post author

      wa alaikumsalam, informasinya bisa dibaca semua di artikel ya…untuk pendaftaran dan informasi lengkap bisa hubungi nomor hp yang ada di gambar. terima kasih

      Like

      Reply
  4. helman

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Programnya masih ada ga nih?
    Atau mungkin ada program khusus liburan sekolah.

    Infonya dong ke 081213671230

    Like

    Reply
  5. Alif Hamzah

    Assalamu ‘alaikum

    Kak, mau tanya. Jadwal berkuda dan memanah yang bagus untuk siswa yang bersekolah? jadwal padat. Perlu 2 kali sepekan atau cukup 1 kali? Berapa lama durasinya?
    Mau diterapkan di sekolah saya, untuk membentuk karakter siswa.

    Syukran

    Like

    Reply
    1. Dita Post author

      kalo kegiatan di sini setau saya cuma ada sekali sepekan, dan menurut saya untuk siswa sekolah siswa sekolah sekali sepekan sudah cukup ya 🙂

      Like

      Reply

Di-read doank itu gak enak, kasih comment donks :)