Menurut mas-mas resepsionis India, main attraction di kota Basel tidak terlalu banyak dan semua bisa dicapai dengan menaiki tram no. 6. Maka disinilah kami, di atas tram no. 6 dan sedang memandang keluar jendela dimana tram sedang membelah sungai rheine yang indah.
Kami turun di pemberhentian tram “Schifflande” kemudian berjalan melewati gang kecil dengan bangunan-bangunan yang unik di kanan kiri. Lalu kami berhenti di depan sebuah bangunan berpintu coklat dan aksen emas dengan tulisan “Museum” diatasnya.
Naturhistorisches Museum
Museum ini berisi sejarah mengenai alam, mulai dari jaman dinosaurus, fase pembentukan bumi, sampai koleksi perkembangan hewan-hewan purbakala. Buka setiap Selasa – Minggu jam 10 sampai 17 dengan tiket masuk seharga 7 CHF.
Dari Naturhistorisches Museum kami berjalan lurus menuju sebuah lapangan kecil dimana terdapat sebuah katedral gothic yang megah dan bangunan Eropa klasik yang merupakan sebuah museum.
Museum der Kulturen
Merupakan museum etnik terbesar di Swiss, dengan berbagai koleksi benda-benda dari Eropa maupun luar Eropa. Bahkan ada barang-barang etnik dari Bali dipamerkan disini lho! Buka hari Selasa – Minggu jam 10 – 17, dengan tiket masuk seharga 16 CHF. Tepat di sebelahnya terdapat Museum Bistro yaitu sebuah restoran yang menyediakan hidangan khas Swiss.
Basel Munster Cathedral
Katedral ini dibangun pada tahun 1019 – 1500 dengan interior dan eksterior yang gothic dan romantic. Pengunjung dapat naik ke menara dengan membayar 4 CHF untuk melihat pemandangan kota Basel dari ketinggian. Tapi tanpa perlu naik ke menara pun, pemandangan kota dan sungai Rheine dari teras belakang katedral udah cukup indah dan merupakan salah satu spot foto wajib disini.
Setelah puas berfoto di teras belakang katedral, kami bermaksud kembali ke tempat pemberhentian tram. Ternyata salah satu sudut jalan, kami menemukan sebuah bangunan unik dengan air mancur dan patung di depannya.
Staatsarchive Basel
Merupakan gedung arsip nasional Basel. Kami tentu saja gak masuk ke dalam, lha mau ngapain emang? cuma bangunannya lucu aja sih buat foto-fotoan 😀
Dari Schifflande, kami naik tram lagi ke Marktplatz. Sebenernya bisa jalan kaki sih, secara cuma 1 pemberhentian tram aja. Tapi berhubung punya mobility ticket, ya harus dipuas-puasin donk naek tram-nya Markplatz ini sejenis lapangan yang digunakan sebagai pasar tradisional Basel, ada yang jual segala jenis roti, segala jenis keju, dan jajanan-jajanan. Disini kami melihat sebuah bangunan berwarna oranye yang sangat eye catching.
Rathaus (Red house)
Benernya ini warnanya lebih ke oranye kan ya? bukan merah. Tapi entah kenapa kok dinamakan red house *ya suka-suka mereka lah dit* *ditimpukin keju swiss*. Rathaus adalah gedung pertemuan (town house) parlemen dan pemerintah daerah di Basel. Bangunan ini kabarnya sudah berusia kurang lebih 500 tahun, tapi masih sangat megah dan terawat baik interior maupun eksteriornya.
Setelah puas berfoto-foto di Rathaus, kami melanjutkan naik tram lagi dan turun di pemberhentian tram “Theater” karena melihat sebuah bangunan megah yang menarik.
Historiches Museum
Museum ini bertempat disebuah gedung gereja tua *aehh macem lagu lawas yak* 😀 buka dari Selasa sampai Minggu jam 10 – jam 17 dengan tarif masuk 7 CHF. Kalo kita dateng jam 4 sore (menjelang tutup), kita bisa masuk secara gratis. Berhubung tempatnya luas banget, memang kurang sih rasanya kalo cuma diberi waktu 1 jam untuk berkeliling museum ini. Tapi tetep lumayan banget sih ya, belajar mengenai sejarah kota Basel secara gratis 😀
Dari bangunan gereja tua yang satu, kami berjalan kaki menuju bangunan gereja tua yang lain yang tak kalah megah.
Offene Kirche Elisabethen
Dibangun pada tahun 1857 – 1865 sebagai gereja protestan pertama di Basel. Memiliki menara yang lebih tinggi dibanding menara Basel Munster Cathedral. Gereja ini terbuka untuk umum, bahkan kadang disewakan untuk pameran atau pesta.
Setelah agak bosen liat-liat bangunan tua dan museum, kami beristirahat sambil duduk-duduk di tepi kolam dengan air mancur yang unik.
Tinguely Brunnen
Air mancur ini unik karena terbuat dari barang-barang bekas seperti telepon kuno, rangka sepeda dan lain-lain. Meskipun cuma duduk-duduk sambil ngeliatin air mancur tapi entah kenapa rasanya santai dan tenang banget 😀 apakah air mancur ini mengandung ekstasi Air mancur ini merupakan karya dari Jean Tinguely, seorang seniman patung ternama di Basel.
Setelah hampir ketiduran di pinggir kolam, kami melanjutkan jalan kaki menuju museum yang udah saya tunggu-tunggu. Kalian juga pasti bakalan suka deh.
Spielzeug Welten Museum (Puppenhaus Museum)
Museum yang berada di sebuah bangunan 4 lantai ini penuh berisi boneka, dan mainan, aaaak! Terdapat lebih dari 6000 koleksi boneka dan mainan dipamerkan disini. Jangankan anak-anak, saya yang masih abg aja seneng banget ngeliatnya. Museum ini buka setiap hari (Senin – Minggu) jam 10 – 18 dengan tiket masuk seharga 7 CHF. Penggila boneka dan mainan wajib banget mampir kesini. Selain museum, disini juga tersedia toko mainan dan cafetaria.
Sebenernya masih banyak lagi museum yang ada di Basel. Tapi karena hari itu sudah sore dan kami sudah capek jadinya kami langsung kembali ke hotel untuk istirahat. Semua informasi tentang museum dan tempat-tempat menarik di basel bisa dilihat di website ini. Jadi kalo kamu seorang pecinta museum dan kota tua, masukkan Basel dalam wishlist kamu ya 😀
barangbarang etnik dari bali itu ga difoto di museumnya? ga boleh motret di museum ya?
dan itu red house emang merah kog dimari, merah bata..
btw, ku jarang ke museum kalu jalanjalan ke eropa, malah ke gereja.. banyak cerita sejarah kalu ke gereja loh dan boleh fotofiti.. di museum kebanyak ga boleh fotofiti kan?
LikeLike
iyaahh banyakan gak boleh motomoto mba, mana penjaganya rada galak dan bahasanya kami gak ngerti. yaudah dehh gak brani macem-macem 😀
LikeLike
aturan museum gitu, apalagi kalu lukisan, katanya efek blizt di tustel itu bikin rusak cat.. pernah ku digebah sama satpam di museum loh.. yamogimanalagi..
btw, jadi ga akhir minggu ini ke gunung padang?
LikeLike
oooh bisa bikin rusak ya 😀
eh iya mba, sepertinya di-hold dulu dehh soalnya akhir minggu ini lagi ada acaranya komunitas Indonesia Kuat disana, bakalan rame banget dan gak asik kayaknya
LikeLike
someday bakalan ke eropaa…
aamiin. 😀
LikeLike
aamiin…pasti bakalan ke Eropa 😀
LikeLike
Lagi jalan-jalan atau memang tinggal di Eropa mbak?
LikeLike
ini waktu jalan-jalan beberapa bulan yang lalu Bijo. Pengennya sih tinggal disana hehehe 😀
LikeLike
Asik ya bisa halan-halan ke Eropa 😀
LikeLike
Mungkin dinamakan Rathaus karena di situ jadi sarang tikus – rat haouse. Atau mungkin dulunya warnanya merah ngejreng, tapi terus luntur karena keseringan dicuci pake deterjen bubuk #aslingaco
LikeLike
muahahaha ngarang abiiiisss kamuuuuu. Tapi bener komen-nya mba Tin sih, mungkin yang dimaksud merah itu merah bata 😀
LikeLike
bersih-bersih ya disitu… pengen jalan-jalan kesitu…
LikeLike
iyaaahh, kalo ke Basel ajak-ajak yaaaa 😀
LikeLike
cuma mimpi bisa kesitu hehe
LikeLike
Gpp mimpi dulu, kan kata agnezmo “dream, believe, and make it happen” *kemudian salto* x))))
LikeLike
hahaha abis salto terus nyebur sumur 😀
LikeLike
Liat foto2nya miriiiippp kayak kartu pos ya, Dit! Ketje! 🙂
LikeLike
iya mbaaa keceh bgt bangunan-bangunannya dirawat gitu 😀
LikeLike
setuju Fit, udah kayak kartu pos semuanya hihi. berdoaaaa ujan duit
LikeLike
Aamiin ujan duiiiit *siapin karung* 😀
LikeLike
Aku siapin seprei, berdayakan A3 dan bagindaraja jugaaaa…! Huahaha..
LikeLike
Foto2nya keren Ntaaaa! Oia ini kamu kapan sih ke Baselnya *kepo*?
Itu dinamakan redhouse, mgk dulunya emang merah, makin kesini makin fade alias bulak gitu kali yah …hahahaha
LikeLike
Waktu Eurotrip yg dulu itu lho mbak, nulisnya nyicil2 sihh jd kesannya kyk sering kesana gitu ya *maunya sih*
Hahaha iya bisa jadiii…bulak kena sinar matahari 😀
LikeLike
Aaaaa keren2 bangeeet fotonya mbaaak.. Apalagi itu tuh yg foto sungai yg tone nya cakep itu.. Wiiihhh cantiknya..
LikeLike
iya pemandangan yang itu fotogenic banget ya Messa 😀
LikeLike
Ternyata berwisata ke museum tiketnya mahal. Saya kira hanya 2-3 euro loh 😀 .
LikeLike
iyahh mba lebih mahal disini, rata-rata 7 CHF semua T_T
LikeLike
kereennn euy…^^
LikeLike
iyaaah keren banget yaaa kotanya
LikeLike
kereeeennn… moga aja suatu saat aku bisa ke sana yaaa… aminn
LikeLike
Kurang satuuu tempatnya. Stadionnya Basel FC gak dikunjungin Dit? *dasar maniak bola 🙂 🙂
LikeLike
aaahh iya, ini nih yang bikin agak nyesel….gak sempet ke stadionnya. Padahal lumayan deket sama stasiun itu stadionnya
LikeLike
Kotanya cantik bangeeeet.. Suka deh.
Hahaha.. Sama kyk di sini yaa.. Gedung balai kota gitu juga sebutannya rådhuset/red house. Mungkin org eropa seneng merah2 kali.. 😛
LikeLike
iya mbaaa, akupun suka cantik banget yahh. oooh gitu ya mbak, mungkin semua cityhall dibilang red house. Di Winna juga gitu katanya 😀
LikeLike
gulp iri iri iri.. suka am design blog yg barunya 🙂
LikeLike
ampuuuunn, abis ini pasti gantian dibikin iri sama postingan Takabonerate T_T
hihihi makasi….makasi….bosen sih jd ganti themes deh
LikeLike
bikin ngiriii… semoga bisa kesanaa.. aminn. 🙂
LikeLike
aamiin…… 😀
LikeLike
Indah sekali ya kak tempatnya, dan sepertinya kebersihanya juga terjaga dengan baik
LikeLike
iya bersih dan semua warganya tertib, semoga Indonesia bisa jadi kayak gini ya 😀
LikeLike
kapan ya bisa jalan2 ke sini , mimpi 😀
LikeLike
kalo aku bisa, dirimu juga pasti bisa kok mas 😀
LikeLike
itu foto – fotonya di eropa yaa? keren – keren euy! >,< meski eropa enggak ada di top bucket list, pengen juga overland di eropa kalo ada kesempatan XD
LikeLike
Iya di Eropa bangunan tua-nya cantik2 lho mas. Ntar kalo kesana ajak2 yaaaa 😀
LikeLike
eropa tuh kalo ngeliat bangunan bangunan tua gitu kesannya gimanaaa gitu. pengen banget ke sana :”)
LikeLike
benernya di sini juga banyak bangunan tua ya, sayangnya gak dirawat 😦
LikeLike
lebih banyak lagi bangunan tua yang dirombak jadi bangunan baru, telat ngasih label cagar budaya 😦
LikeLike